‘Kecolongan’ Polio sampai Pasien jadi Lumpuh di Aceh, Apakah Anak yang Sudah Divaksin Masih Bisa Terkena Virus? Ini Jawabannya

By Laksmi Pradipta Amaranggana, Minggu, 20 November 2022 | 19:10 WIB
Adanya kasus setelah 8 tahun terbebas dari polio, apakah anak masih bisa terserang virus walaupun sudah divaksin polio? ()

SajianSedap.com - Indonesia kembali digegerkan dengan kasus polio di Aceh.

Bagaimana tidak, penyakit yang satu ini sudah lenyap dari Indonesia sejak 2014.

Dari 8 tahun yang lalu, Indonesia sudah ditetapkan bebas polio oleh WHO.

Sase Lovers sendiri juga pasti tahu kalau vaksin polio juga sudah sangat masif dan gencar.

Banyak ibu-ibu yang sadar akan bahayanya penyakit ini.

Namun menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dr. Maxi Rein Rondonuwu, ada satu kasus polio pada balita berdasarkan penelusuran RT-PCR.

Pasien berusia 7 tahun 2 bulan dengan gejala kelumpuhan pada kaki kiri.

Disebutkan, kondisi anak mulai merasa demam di tanggal 6 Oktober kemudian tanggal 18 Oktober masuk RSUD TCD Sigil.

Kemudian per 19 November 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan kasus polio di Indonesia.

Kejadian ini pun ditetapkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Kemenkes.

Rencananya, pemerintah akan mengadakan vaksin massal di Aceh pada 28 November.

Baca Juga: Makan Bawang Putih Setiap Hari, Hasilnya Bikin Virus Super Berbahaya ini Gak Akan Menyerang Tubuh

Virus polio kembali menjadi kasus pertama di Indonesia setelah 8 tahun dinyatakan bebas polio dari WHO

Nah bagi Sase Lovers yang masih asing, apa sih penyakit polio itu?

Jadi menurut situs resmi WHO, polio atau poliomielitis adalah penyakit virus yang sangat menular yang sebagian besar menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Virus ini akan berkembangbiak di usus.

Tidak hanya menyerang sistem pencernaan, polio juga bisa menyerang sistem syaraf hingga terjadi kelumpuhan seperti kasus di Aceh kemarin.

Bahkan 2-5 persen dari kasus polio bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada penderitanya.

Sayangnya, penyakit ini tidak akan langsung membuat pasien menjadi lumpuh.

Justru polio malah mempunyai gejala yang mirip dengan flu lho.

Dilansir dari CDC.gov, 1 dari 4 penderita polio memiliki gejala mirip flu seperti sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, hingga kelelahan.

Mirip sekali seperti flu biasa, kan?

Tidak hanya itu, cara penularannya pun tergolong sangat mudah yaitu melalui makanan, air minum, dan tangan yang terkontaminasi kotoran maupun dahak atau air liur penderita.

Penyakit polio mulai menginfeksi manusia dengan masuk melalui mulut atau hidung.

Baca Juga: Satu Indonesia Harus Waspada! Ternyata Nyeri Kaki dan Bahu Menjadi Salah Satu Gejala Varian Omicron, Berikut Penjelasannya

Selanjutnya, virus ini akan berkembang biak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan.

Karena beberapa penderita gejalanya sangat mirip dengan flu, maka dari itu kita juga harus mencegah polio mulai dari sekarang.

Salah satu cara mencegah polio yaitu dengan vaksin.

Di Indonesia sendiri sebenarnya imunisasi polio sudah dilakukan sejak tahun 1995.

Untuk informasi, vaksin polio ternyata sempat terhenti karena situasi ekonomi dan politik di Indonesia tahun 1998-2001 lho.

Namun imunisasi polio ini kembali dilanjutkan kembali tahun 2002 hingga sekarang.

Adapun jenis imunisasinya ada 2 jenis yang umum ditemui yaitu dengan tetes mulut (OPV) dan disuntik (IPV) menurut Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia.

Biasanya anak-anak akan diberikan imuniasi polio pada umur 1-4 bulan sebanyak 4 kali.

Adapun vaksin suntik akan diberikan 1 kali saat usia 4 bulanseperti yang dilansir dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu.

Lalu jika sudah divaksin, apakah masih bisa terjangkit?

Ternyata jawabannya bisa dan sangat mungkin lho.

Baca Juga: Harus Waspada! Ternyata Inilah Gejala Virus Omicron yang Bisa Muncul Saat Sedang Makan, Jangan Lagi Diabaikan

Kasus ini juga pernah terjadi di Iran.

Kasus khusus ini kemudian ditulis dalam jurnal berjudul “Pediatric case with vaccine-related poliovirus infection: A case report.”

Seorang anak berusia 17 bulan terjangkit polio jenis sabin tipe 1 dan sudah menerima 4 dosisi vaksin tetes seperti yang seharusnya.

Entah bagaimana, 4 dosis vaksin yang diberikan tidak memberikan perlindungan terhadap tubuh.

Dalam kasus tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa ada enterovirus lain yang membuat tubuh jadi tidak kebal meskipun sudah divaksin.

Selain itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Drg Vensya Sitohang, M Epid mengatakan, Indonesia memang dinyatakan bebas polio, tetapi eradiksi polio (poliomyelitis) di seluruh dunia belum selesai tuntas seutuhnya seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Jadi kesimpulannya anak yang sudah divaksin polio tidak serta merta 100 persen bebas polio.

Sebagai orang tua, kita tetap harus menjaga kebersihan lingkungan agar anak bisa terhindar dari polio.

Anda bisa menerapkan sanitasi bersih termasuk buang air besar di jamban dan mengalirkannya ke septic tank.

Dengan begini, virus polio akan semakin minimal menyerang anak.

Semoga bermanfaat ya Sase Lovers.

Baca Juga: Wajib Jadi Perhatian! Ternyata Meredakan Sakit Tenggorokan Akibat Varian Omicron Bisa Dengan Cara Ini, Begini Kata Ahli