SajianSedap.com - Ikan buntal, ikan satu ini barangkali tak terlalu familiar.
Namun pernahkah Anda menonton serial Sponge Bob?
Jika Anda sering melihatnya, ikan buntal dalam karakter ini merupakan Nyonya Puff, guru menyerit Sponge Bob.
Ikan ini akan melakuan perlindungan diri dengan cara menggembung jka merasa terancam.
Ikan ini cukup jarang dikonsumsi di Indonesia.
Pasalnya ikan ini termasuk ikan beracun.
Jadi tidka bisa sembarangan mengolah dan mengonsumsinya.
Dikutip dari Kompas.com, otoritas Keamanan Pangan dan Obat AS atau Food and Drug Administration (FDA) mewanti-wanti agar setiap restoran dan pasar ikan tidak menyajikan dan menjual ikan buntal, kecuali berasal dari sumber yang jelas aman.
Menurut FDA, sejumlah ikan buntal mengandung racun tetrodotoxin atau saxitoxin.
Kedua racun tersebut cukup kuat dan berbahaya.
Seperti yang sudah disinggung di atas, efek racun ikan buntal bisa fatal sampai merenggut nyawa.
Baca Juga: Pantas Ludes, Ulekan 5 Bumbu Ini Bisa Hilangkan Bau Lumpur Ikan, Sekali Santap Nagih!
Racun yang terdapat dalam ikan buntal dapat menyerang sistem saraf pusat.
Zat ini disebut lebih mematikan ketimbang sianida.
Bagian ikan buntal yang beracun utamanya adalah hati, ovarium dan testis, usus, dan kulit.
Untuk mencegah keracunan makanan, ikan buntal perlu dibersihkan dan disiapkan dengan cara khusus.
Apabila tidak berhati-hati, daging ikan akan terkontaminasi racun tetrodotoxin atau saxitoxin dan memicu keracunan makanan.
Ikan buntal yang kadung beracun tidak dapat dihilangkan dengan memasak atau dibekukan. Bahkan, proses pembekuan ikan buntal dan pencairannya (defrosting) justru dapat menyebabkan racun berpindah dari organ beracun ke bagian daging ikan.
Mengingat risikonya bagi kesehatan, setiap orang disarankan untuk menghindari makan ikan buntal.
Atau, tidak sembarangan makan ikan buntal kecuali yang dihidangkan tukang masak dan koki berpengalaman.
Melansir WebMD, ada beberapa ciri-ciri keracunan ikan buntal yang perlu diwaspadai.
Yang pertama adalah mati rasa atau kesemutan di sekitar mulut.
Kemudian produksi air liur meningkat serta mual dan muntah.
Ciri-ciri keracunan ikan buntal tersebut bisa muncul selang 10-45 menit setelah makan ikan buntal.
Apabila tidak segera mendapatkan penanganan medis yang tepat, orang yang keracunan ikan buntal bisa lumpuh, pingsan, sesak napas, sampai meninggal dunia.
Meski beracun, ternyata ikan buntal termasuk salah satu hidangan mewah di Jepang.
Jepang sendiri merupakan salah satu negara dengan konsumsi ikan cukup tinggi.
Ya, meski beracun, ikan buntal masih bisa diolah menjadi hidangan lezat.
Salah satu negara yang banyak mengolah ikan buntal adalah Jepang.
Ikan buntal atau disebut juga ikan fugu di Jepang dihidangkan sebagai hidangan mewah dengan harga mahal.
Tidak sembarang orang bisa mengolah ikan buntal dengan menghilangkan racunnya.
Pemerintah Jepang secara ketat mengontrol siapa saja yang bisa mengolah ikan buntal.
Dilansir dari Business Insider, koki yang memasak ikan buntal perlu mengikuti ujian ekstensif sebelum mereka diizinkan secara hukum untuk menyajikan ikan buntal.
Semua keterampilan dan pelatihan yang digunakan untuk menyiapkan ikan buntal ini berpengaruh terhadap harga makanan ikan buntal.
Bukan hanya karena keterampilan khusus, hidangan ikan buntal juga menjadi mahal karena salah satu jenis ikan buntal, yaitu torafugu, termasuk hewan yang hampir terancam punah.
Pada 2005, pemerintah Jepang membatasi kuota dan musim penangkapan torafugu.
Meski ada versi budidaya ikan buntal yang jauh lebih murah tetapi banyak konsumen mengatakan rasa ikan buntal budidaya tidak enak.
Jadi jangan sembarangan mengonsumsi ikan satu ini.