SajianSedap.com - Sase Lovers pernah mendengar nama Ida Kusumah?
Yap, Ida Kusumah adalah salah satu aktris senior Indonesia.
Namanya sudah tidak diragukan lagi di industri film tanah air.
Beliau menjadi terkenal karena membintang beberapa judul film dan sinetron.
Terakhir, namanya dikenal sebagai salah satu pemain dalam sinetron Cinta Fitri.
Bahkan ia mendapatkan julukan sendiri yaitu Oma Farel.
Atas kesetiaannya pada dunia perfilman, pada tahun 1996, ia menerima penghargaan Kesetiaan Profesi dari Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N).
Pada tahun 2008, SCTV memberikan penghargaan Life Time Achievement kepada Ida Kusumah karena ia memiliki dedikasi tinggi di bidangnya.
Ia merasa bersyukur atas penerimaan masyarakat dan industri perfilman, sinetron, dan juga iklan ketika generasi berganti dan regenerasi terus terjadi.
Namun sayangnya akhir hayatnya tidak segemilang karirnya.
Ida Kusumah, yang bernama asli Siti Endeh Ida Hendarsih Atmadi Kusumah, meninggal dunia pada Kamis (25/11/2010) pukul 20.30 WIB.
Ia meninggal dalam usia 71 tahun.
Pihak rumah produksi MD Entertainment, yang membuat sinetron seri Cinta Fitri, yang dimainkan oleh Ida hingga akhir hidupnya, menyampaikan kabar itu.
"Benar. Beliau terkena serangan jantung saat shooting sinetron Cinta Fitri. Beliau meninggal di Rumah Sakit Puri Cinere," kata Media, salah seorang staf MD Entertainment, ketika dihubungi oleh Kompas.com.
Cerita sebelum meninggalnya pun tak kalah nahasnya.
Kepergiannya memang sangat mendadak.
Terakhir ia terlihat tertidur pulas dan menungu giliran untuk syuting sinetron Cinta Fitri.
Sayangnya ketika dibangunkan oleh pemain dan staf, ia tidak bangun dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Ya, Ida Kusumah meninggal dalam tidurnya.
Karena itu semua orang mengaku sangat kaget ketika mendengar kabar meninggalnya aktris yang kerap dipanggil Oma.
Pasalnya sebelumnya tidak ada tanda-tanda sakit sedikitpun.
Menurut keterangan dokter, Ida Kusumah meninggal akibat serangan jantung.
Nah Sase Lovers ternyata serangan jantung bisa terjadi saat kita tidur lho.
Serangan jantung saat tidur terkadang membuat penderitanya terbangun.
Tapi terkadang gejalanya ringan seperti penyakit flu atau masuk angin saja.
Tak jarang, serangan jantung saat tidur berdampak fatal sampai merenggut nyawa pengidapnya seperti yang dialami Ida Kusumah.
Melansir Live Strong, penyebab serangan jantung saat tidur biasanya karena pecahnya plak pembuluh darah arteri yang mengarah ke jantung.
Dilansir dari Harvard Health Publishing, serangan jantung saat tidur tak boleh disepelekan.
Meskipun gejalanya ringan dan masalah kesehatan ini Anda tetap perlu melakukan pemeriksaan kesehatan ke rumah sakit.
Tujuannya tentu untuk mencegah serangan jantung kedua yang potensial lebih fatal.
Selain serangan jantung, ternyata ada juga berbagai macam penyakit yang berisiko menyebabkan kematian saat kita tertidur.
Wah kita harus waspada ya mulai sekarang.
Apa saja penyakitnya?
Berikut adalah daftar penyakitnya:
1. Diabetes
Mengutip Health Grades, diabetes tipe 1 meningkatkan risiko kematian saat tidur secara mendadak yang tidak dapat dijelaskan.
Kondisi tersebut sering kali terjadi pada malam hari, pada orang muda yang sehat.
Istilah "mati di tempat tidur" telah dipakai untuk menggambarkan sindrom ini dan menyumbang sekitar 6 persen dari semua kematian orang di bawah usia 40 tahun yang menderita diabetes tipe 1.
Mekanisme pasti kematian pada malam hari pada penderita diabetes tidak sepenuhnya dipahami.
Dalam beberapa kasus, hipoglikemia berat (gula darah rendah) dapat menjadi penyakit penyebab kematian saat tidur.
Diabetes juga berhubungan dengan penyakit jantung, jadi ada kemungkinan beberapa kematian terkait diabetes saat tidur disebabkan oleh irama jantung yang tidak normal.
2. Insomnia
Insomnia adalah gangguan tidur yang terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan untuk bisa tidur.
Insomnia yang dibiarkan berlangsung lama tanpa ditangani dengan benar dapat menjadi penyakit penyebab kematian saat tidur.
Gangguan tidur kronis ini dapat meningkatkan kematian secara keseluruhan apalagi setelah mengalami bertahun-tahun kurang tidur.
3. Stroke
Mengutip Verywell Health, jantung dapat mempengaruhi sistem lain yang mengandalkan kemampuannya untuk mengedarkan darah terutama, irama jantung yang tidak teratur dapat menciptakan gumpalan darah di otak dan menyebabkan stroke.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat meningkatkan risiko stroke.
Jika stroke berdampak pada batang otak, pernapasan, kemampuan membuka mata, kontrol otot, dan kesadaran dapat terganggu.
Kalau serangan stroke itu tidak diketahui, akibat fatal bisa terjadi, yaitu stroke menjadi penyakit penyebab kamatian saat tidur.
4. Epilepsi
Mengutip Epilepsy Foundation, epilepsi dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian saat tidur.
Setiap tahun lebih dari 1 dari 1.000 orang dengan epilepsi meninggal akibat kematian mendadak yang tidak terduga kejang kambuh.
Peristiwa itu dikenal dengan sebutan SUDEP, kematian mendadak pada epilepsi yang tidak sepenuhnya dipahami.
Mereka dengan epilepsi yang tidak terkontrol memiliki risiko lebih besar untuk meninggal akibat SUDEP.