3. Haid di usia dini
Menarche atau menstruasi pertama anak perempuan ternyata juga mempengaruhi risiko terkena kanker ovarium.
Mengutip Ovarian Cancer Research Alliance, anak perempuan yang haid pertamanya terjadi sebelum usia 12 tahun, berisiko tinggi mengidap kanker ovarium di kemudian hari.
Penelitian dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers, dan Preventions pun menemukkan, pengidap kanker ovarium mengalami menstruasi dini tingkat kematiannya sebesar 51 persen.
4. Hamil usia tua atau tidak pernah melahirkan
Usia kehamilan seorang wanita perlu diperhatikan. Mereka yang hamil dan melahirkan di atas 35 tahun, mempunyai risiko yang tinggi mengalami kanker ovarium.
Tidak pernah melahirkan sama sekali juga menjadi salah satu faktor kanker ovarium yang perlu diperhatikan oleh wanita.
5. Terapi hormon setelah menopause
Kondisi yang membuat seorang wanita berisiko kanker ovarium yang terakhir yakni terapi hormon usai menopause.
Terapi esterogen atau dibarengi juga dengan progesteron, akan meningkatkan pertumbuhan sel di ovarium, dibandingkan mereka yang tak melakukannya.
Jika Anda termasuk dalam 5 kondisi di atas baiknya mulai waspada.
Bahkan jika Anda mengalami beberapa ciri ini Anda juga baiknya langsung periksa ke dokter.
Bukan tanpa alasan, terungkap jika beberapa ciri ini adalah gejala kanker ovarium.
Dilansir dari laman Ovarian Cancer Research Alliance (OCRA), terdapat beberapa kondisi yang sebenarnya merupakan tanda awal kanker ovarium tapi tidak disadari.
1. Perut kembung
2. Nyeri di pelvis atau bagian perut bawah
3. Sulit makan atau merasa cepat kenyang
4. Sering ingin buang air kecil daripada biasanya
Karena gejala-gejala tersebut sangat umum terjadi, wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan bila merasakannya selama dua minggu berturut-turut.
Nah mulai sekarang belajar lah dari perjuangan Feby yang sempat melawan kanker ya.
Jadi jika Anda masuk dalam golongan kondisi tersebut lebih waspada dan jangan lagi anggap remeh
Lebih baik lagi Anda langsung temui dokter.