3. Gunakan cairan pembersih noda
Bagian sajadah yang paling rawan kotor adalah di tempat sujud.
Wajah kita seringkali masih basah saat sujud di atas sajadah.
Hal ini dapat menyebabkan muncul noda kuning dan sajadah bau apek.
Anda bisa menggunakan cairan pembersih noda untuk menghilangkan noda kuning pada area sujud.
Setelah mengoleskannya ke area yang terkena noda, sikat dengan lembut hingga noda hilang.
Kemudian Anda bisa merendam sajadah dalam air deterjen lalu mencucinya hingga bersih.
4. Peras dan jemur sajadah
Setelah selesai proses pencucian, tidak disarankan memeras sajadah terlalu kencang seperti memeras pakaian lain.
Meremas sajadah dengan kuat hanya akan merusak bahan pembuatnya, apalagi jika sajadah terbuat dari sutra dan beludru.
Setelah dibilas dengan air, Anda bisa langsung menggantung sajadah tanpa diperas.
Jemur sajadah dan jauhkan dari sinar matahari langsung.
Biarkan sisa air cucian mengalir dengan sendirinya dan sajadah akan mengering secara alami.
5. Menyimpan sajadah
Bila tidak digunakan, simpan sajadah di tempat yang sejuk dan tertutup untuk menghindari debu dan kotoran.
Jangan melipat sajadah yang baru saja digunakan untuk salat.
Biasanya sajadah akan basah saat sujud dan pijakan kaki.
Anda bisa membentangkannya sejenak hingga kedua bagiannya mengering, lalu lipat dengan posisi area sujud di dalam.
Hal ini dilakukan untuk mencegah sajadah berbau apek dan lembap, serta munculnya noda kuning pada area sujud dan pijakan kaki.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Mencuci Sajadah agar Tidak Bau Apek dan Menampung Debu"
Baca Juga: Cara Jitu Lenyapkan Bau Apek di Selimut, Tambahkan 1 Bahan ini saat Dicuci