Pasalnya, jerawat ini tertanam lebih dalam di kulit, dan memecahkannya membuat risiko scarring (bekas luka) dan hiperpigmentasi (perubahan warna kulit) bertambah tinggi.
Dr. Lal juga mengingatkan kita agar tidak memecahkan jerawat di sekitar hidung dan area pipi tengah.
Ini disebabkan karena memencet jerawat di area ini bisa meningkatkan risiko trombosis sinus kavernosa, sebuah efek samping yang jarang terjadi, namun sangat berbahaya.
Kebutaan dan bahkan kematian bisa menjadi akibatnya.
2. Lakukan dengan lembut
Memencetnya dengan lembut merupakan kunci dari memecahkan jerawat guna mencegah scarring dan hiperpigmentasi.
Untuk itu, Dr. Lal menyarankan agar kita menggunakan cotton buds untuk memecahkan jerawat dengan lembut dari setiap sisinya hingga kita melihat nanah keluar.
Lalu ingat, jangan memecahkan jerawat hingga benar-benar hilang.
Kita hanya perlu mengeluarkan nanah.
Jadi jika darah mulai terlihat, artinya kita memecahkannya terlalu berlebihan.
3. Tetap steril
Selain melakukannya perlahan dan lembut, kita harus membuat jari, kulit, dan alat yang digunakan tetap steril.
Jadi meski tidak bisa membersihkan jerawat dengan alkohol setelah dipecahkan, Dr. Lal menyarankan agar kita menggunakan alkohol sebelum memecahkan jerawat.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bekas Jerawat dengan 4 Bahan Alami, Salah Satunya Bisa Pakai Madu