SajianSedap.com - Salah satu bagian yang paling mudah rusak dari handphone adalah baterainya.
Kadang, hp masih bagus, baterainya yang sudah rusak.
Akibatnya apa? Akibatnya kita jadi harus sering-sering nge charge baterai hp yang bocor.
Banyak juga yang sampai rutin mengeluarkan uang untuk mengganti baterai hp setahun sekali.
Tapi sebenarnya, gimana sih cara supaya baterai hp awet dan tahan lama?
Ternyata ada 5 cara supaya baterai handphone awet dan tahan lama.
Semuanya mudah diikuti, lo.
Tips Supaya Baterai Handphone Awet dan Tahan Lama
1. Jangan dibiarkan habis total
Banyak yang mengatakan agar baterai smartphone sebaiknya dibiarkan habis terlebih dahulu sebelum di-charge kembali.
Hal itu memang benar, tetapi itu hanya untuk baterai dengan bahan nikel, yang saat ini sudah mulai ditinggalkan, sehingga saran di atas sudah tidak relevan.
Smartphone-smartphone modern saat ini sudah menggunakan baterai berbahan litium-ion, yang cara perawatannya pun juga berbeda dari baterai bahan nikel.
Baterai smartphone sebaiknya dijaga agar daya yang disimpan di dalamnya tetap di atas 50 persen atau minimal 20 persen.
Meski begitu, sesekali daya baterai juga perlu "dikuras" hingga habis, misalnya sekali dalam sebulan untuk keperluan kalibrasi.
2. Jangan "di-charge" semalaman
Kebiasaan membiarkan baterai terhubung dengan charger semalaman sambil ditinggal tidur juga ternyata tidak baik.
Walau beberapa charger bisa memutus arus listrik jika daya sudah terisi 100 persen, membiarkan baterai selalu berada dalam kondisi 100 persen terisi juga tidak baik.
Mengisi baterai sebentar saja hingga terisi penuh secara berkali-kali malah lebih baik untuk kesehatan baterai dibanding dibiarkan dalam kondisi nol persen atau 100 persen secara terus-menerus.
Baterai litium juga rawan jika dibiarkan sering kehabisan daya sebab baterai tersebut juga memiliki komponen yang bisa digunakan untuk merusak baterai sendiri untuk mencegah agar baterai tidak meledak.
Walau tidak terjadi tiap hari, pengguna wajib waspada.
3. Hindari tempat yang panas
Hindarkan smartphone dari tempat-tempat yang panas, misalnya di dashboard mobil di bawah kaca depan mobil, walau smartphone dalam keadaan mati sekali pun.
Sebab, panas yang terpapar bisa merusak baterai. Baterai litium idealnya disimpan dalam suhu 15 derajat celsius.
Suhu ekstrem yang bisa ditangani adalah antara minus 40 hingga 50 derajat celsius.
4. Langsung ke soket listrik
Menghubungkan baterai dengan charger melalui soket listrik adalah cara yang paling direkomendasikan.
Baca Juga: Cara Ganti Kelas BPJS via Online Terbaru 2022, Gak Perlu Bingung
Walau saat ini diperkenalkan metode pengisian ulang baterai secara nirkabel, metode tersebut juga menghasilkan panas yang tidak baik untuk baterai.
Metode menghubungkan charger dengan soket listrik juga lebih cepat dan aman jika dibanding menghubungkan smartphone dengan USB komputer atau laptop menggunakan kabel data/charger.
Bahayanya Menaruh Handphone di Atas Kasur
Handphone sekarang bak barang yang sangat penting bagi banyak orang hingga tak pernah lupa dibawa.
Namun, tahukah kamu berada di dekat gadget terlalu sering tidak baik untuk kesehatan, loh.
Melansir dari laman Boldsky, tidur di dekat gadget atau menaruh ponsel di bawah bantal bahkan dipercaya meningkatkan risiko tumor otak.
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Sebagian besar radiasi medan elektromagnetik yang ada pada gadget lah yang disinyalir sebagai penyebab utamanya.
The All India Institute of MedicalSciences (AI1MS) di New Delhi, dalam laporannya tahun lalu menyebutkan bahwa orang-orang dengan tumor otak mengalami peningkatan risiko penyakitnya karena berada dekat ponsel lebih dari 45 menit.
Risiko ini mengalami peningkatan yang lebih drastis ketika mereka menyimpan gadget di bawah bantal atau dekat tempat tidur.
Tak hanya meningkatkan risiko tumor otak, radiasi dari gadget juga sangat tidak baik untuk kesehatan ibu hamil dan janinnya.
Baca Juga: Telat Bayar BPJS? Ini Dia Cara Cek Tunggakan BPJS Cuma Lewat HP, Lengkap Panduan Step by Stepnya
Dampak radiasi dari gadget beresiko pada orang dewasa, khususnya yang sering memainkan gadget disaat yang tidak semestinya dan terlalu lama.
Selain orang dewasa, dampak ini juga berlaku untuk anak anak, yang semestinya tidak dibiarakan selalu memakai gadget di usia dini.
Hal ini tentu menjadi teguran bagi kita semua, agar bisa membatasi penggunaan gadget dalam berbagai aktifitas.
Selain meningkatkan resiko terkena berbagai penyakit, sering memainkan gadget juga mempengaruhi kehidupan sosial seseorang.
Harusnya sering berinteraksi langsung melalui tatap muka, akan hilang dengan interaksi hanya melalui gadget saja.
Agar tak berpengaruh buruk bagi kesehatan tubuh, sebaiknya mulai sekarang kita harus memeperhatikan lagi batas wajar pemakaian penggunaan gadget.