Tolong Ingatkan Suami! Hendrik Ceper Meninggal Di Usia 37 Tahun Karena Gagal Ginjal, Pola Makan ini Penyebabnya

By Raka, Jumat, 27 Januari 2023 | 18:30 WIB
Pola makan yang jadi penyebab gagal ginjal yang dialami Hendrik Ceper (Kolase Facebook)

SajianSedap.com - Siapa yang tak asing dengan Hendrik Ceper?

Gelak tawa kerap muncul dengan kehadiran Hendrik Ceper.

Namun meninggalnya Hendrik Ceper sangat mengejutkan.

Ditambah lagi usia Hendrik Ceper saat itu masih terbilang muda.

Rupanya dibalik canda tawa yang ditawarkan Hendrik Ceper, dirinya berjuang melawan penyakit mematikan.

Bahkan hal tersebut membuat dirinya sempat hilang dari layar kaca.

Penyakit itu juga membuat Hendrik sampai koma selama 12 hari.

Sebelum meninggal, sosok Hendrik begitu dikagumi oleh banyak komedian lain di Indonesia.

Salah satunya adalah Daus Mini.

Daus mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Hendrik karena tetap berusaha keras menafkahi keluarganya.

Bahkan disaat pamornya menurun, almarhum rela menjadi buruh di perusahaan tekstik saat job di layar kaca perlahan berkurang.

Baca Juga: Belajar dari Meninggalnya Ayah Ben Kasyafani Karena Penyakit Gagal Ginjal dan Stroke, Deretan Makanan Ini Harus Rajin Dikonsumsi Agar Terhindar dari Stroke

Hendrik rela menderita asal keluarganya tetap bisa makan dan dapur tetap bisa 'ngebul' setiap hari.

Lebih lanjut, kata Daus, yang tak dapat dilupakan dari sosok Hendrik sahabatnya adalah, tak pernah mengeluh masalah hidup kepada teman sesama artis. Masalah itu selalu disembunyikan.

"Mau ada masalah rumah tangga atau masalah sakit, dia nggak pernah cerita. Dia selalu ceria," ujar Daus.

Rela Jadi Pengemis sampai Debt Collector

Sebelum terjun dalam dunia hiburan, Hendrik sempat memiliki ragam pekerjaan.

Namun, bisa dibilang pekerjaannya jauh dari kata layak.

Setelah ia dikeluarkan dari sekolahnya Hendrik pun menjadi "gembel" di daerah kisaran Jakarta Timur.

Ia mengemis dan menjadi gelandangan untuk mendapatkan uang.

Uang tersebut ia gunakan untuk membeli lauk.

Selepas ia menjadi "gembel" mengemis dijalan, ia pun seperti menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadiannya saat itu, yakni slengean, urakan, dan (mungkin) gemar berkelahi.

Dengan kepribadiaanya itu ia pun bekerja sebagai penagih hutang atau debt collector.

Baca Juga: Niatnya Sehat Malah Kena Gagal Ginjal Kalau Konsumsi Vitamin C dengan Cara Salah Ini, Anda Harus Waspada!

Setelah itu berlalu, pada tahun 2000 ia diajak untuk belajar teater di Teater Ciliwung oleh salah satu penggerak Teater tersebut.

Dengan belajarnya Hendrik Ceper di Teater Ciliwung dan membekali dirinya dengan "bisa berakting".

Hendrik meninggal dunia di RS Tasik Medika Citratama, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat,

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Hendrik sempat kritis selama 12 hari di rumah sakit tersebut akibat sakit jantung dan gagal ginjal dideritanya.

Belajar dari meninggalnya Hendrik Ceper di usia muda, mulai sekarang jauhi pola makanan berikut.

Pola Makan Pemicu Gagal Ginjal

Ilustrasi gagal ginjal

Salah satu penyebab gagal ginjal yang dialami Hendrik adalah pola makan.

Pola makan perlu diatur agar tidak mudah terserang gagal ginjal, salah satu memperhatikan pola makan dengan tinggi lemak hewani.

Hasil pencernaan dalam usus yang berasal dari produk hewani tinggi lemak diketahui akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Dalam studi terbaru diketahui makanan tersebut juga dikaitkan dengan penyakit ginjal kronik.

Baca Juga: Gagal Ginjal Akut Masih Mewabah, Kalau Balita Demam Segera Racik Kunyit Seperti Ini, Resepnya Langsung dari Dokter

Para peneliti di Klinik Cleveland mengamati bahwa peningkatan kadar Trimethylamine N-oksida (TMAO) dalam darah seseorang bisa membantu memprediksi apakah dia akan beresiko menderita gagal ginjal kronik atau tidak.

Dalam bagian terpisah dari penelitian ini, dengan menggunakan hewan, peneliti menemukan bahwa diet kaya TMAO membuat ginjal pada tikus menjadi lemah.

"Ini menunjukkan kepada kita bahwa TMAO merupakan sebuah mediator penyakit kardiovaskular dan sekarang tampaknya menjadi mediator dalam pengembangan ginjal kronik," kata Stanley Hazen, ketua departemen kedokteran molekuler di Lerner Research Institute di Cleveland Clinic.

"Semakin buruk fungsi ginjal, semakin tinggi TMAO yang di dapat," katanya.

TMAO terbentuk ketika sistem pencernaan memetabolisme makanan seperti daging merah, daging sapi muda, dan kuning telur.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan TMAO dengan aterosklerosis atau penumpukan pak di pembuluh darah.

Lama kelamaan plak ini akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke. Tetapi, penelitian ini hanya menemukan kaitan pada tikus.

Belum tentu efek yang sama juga terlihat pada manusia.

Karena itu para peneliti kini akan melanjutkan penelitiannya untuk mengetahui apakah perubahan pola makan tertentu bisa mencegah terbentuknya TMAO dan mencegah penyakit ginjal.

Tak ingin gagal ginjal, segera atur pola makan yang baik.