“Kebanyakan karena paparan-paparan gaya hidup seperti kurang olahraga dan makan makanan yang salah, merokok, dan lain sebagainya. Jadi belum ada penelitian aii galon itu menyebabkan kanker,” ujar Aru dalam keterangan resmi, Senin (11/10/2021).
Pernyataan Aru ini membantah tudingan beberapa pihak yang menyatakan air kemasan galon berbahan polikarbonat tidak cukup aman.
Selama periode cukup lama galon digunakan oleh industri minuman karena ramah lingkungan dan aman melindungi kualitas produk air minum yang dikonsumsi masyarakat.
Penegasan yang sama juga disampaikan anggota Yayasan Kanker Indonesia Nadia A Mulansari.
Dia mengatakan kanker itu multifactorial, di mana sekitar 10-15 persen sifatnya genetik dan sisanya sekitar 90-95 persen itu sporadik atau lebih ke lingkungan.
"Yang jelas, penyebab utama kanker yang sudah terbukti dari berbagai penelitian itu adalah rokok. Itu menyebabkan sekitar 20-30 kasus kanker,” tuturnya.
Faktor risiko yang lain yang bisa berpengaruh terhadap terjadinya kejadian kanker adalah obesitas atau kegemukan, pemakaian hormonal yang panjang, usia mensturasi dini, wanita yang tidak menyusui, terpapar bahan-bahan cat, dan pupuk kimia.
Terkait air galon yang diisukan bisa menyebabkan kanker, Nadia menyatakan hal itu tidak benar.
Sebab, merek-merek besar dipastikan sudah memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Nadia mengatakan, kemasan galon menggunakan bahan plastik yang food grade.
"Kalau air galon yang beredar di pasaran itu pasti sudah sesuai jenis plastiknya yang food grade. Karena pasti sudah lolos ijin dan certified,” ujarnya.