Jangan Nekat Terobos, Segini Batas Aman Mobil Bisa Melintasi Banjir Agar Tidak Mogok, Jangan Lebih dari Bagian Ini!

By Amelia Pertamasari, Kamis, 2 Maret 2023 | 16:40 WIB
Batas aman mobil boleh melewati banjir agar tidak mogok. (Kompas)

SajianSedap.com - Musim hujan tengah melanda wilayah Indonesia di berbagai daerah.

Di musim ini, banjir menjadi pemandangan yang lumrah terjadi di berbagai daerah.

Hal itu lantas membuat was-was pengguna jalan, khususnya pengendara mobil.

Sebab, tidak seharusnya mobil menerjang banjir, hal itu bisa membuat mobil mengalami kerusakan baik itu pada sektor mesin maupun interior mobil.

Banyaknya titik yang rawan terendam banjir memaksa pengendara mobil harus jeli memilih rute. Bahkan, meksi sudah memilih kadang tetap saja banjir di jalan tidak bisa dihindari.

Maka dari itu sebaiknya pengendara mengetahui batas aman menerjang banjir.

Sebab menerobos genangan banjir bisa memicu kerusakan mobil dan lainnya. Jadi simak selenglapnya berikut ini.

Batas Aman Mobil Melewati Genangan Banjir

Selain potensi kecelakaan disebabkan aquaplaning, genangan air di jalan raya ketika musim hujan juga berpotensi memicu kerusakan mobil.

Hal tersebut lantaran banyak pengemudi tak sadar air banjir terisap masuk ruang bakar.

Padahal, semua pabrikan memberikan patokan batas aman tinggi genangan yang boleh dilewati.

Lantas, seberapa aman mobil bisa melewati genangan air?

Baca Juga: Asik! Yang Mau Mudik Lebaran 2023 Bisa Kirim Motor ke Kampung Halaman Hanya dengan Rp 10 Ribu, Ini Syarat dan Caranya

Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Semarang Teguh Dwi Harianto mengatakan, ketinggian air yang aman dan bisa dilewati mobil maksimal tiga perempat ban.

"Air intake mobil letaknya di bawah, khawatirnya kalau genangan terlalu tinggi air bisa terisap masuk ke ruang bakar," ucap Teguh kepada Kompas.com.

Air yang masuk ke lubang penyaringan udara, risikonya mesin mobil bisa mati mendadak, piston berhenti bekerja lantaran kemasukan air atau water hammer.

Kondisi yang sudah parah yaitu blok mesin berisiko pecah dan tak dapat diperbaiki.

"Seharusnya ruang bakar steril, hanya pencampuran udara dan bahan bakar saja. Tapi, ketika filter udara kemasukan air, ada partikel asing berupa air yang ikut terkompresi," katanya.

Service Parts Division Head PT Astra Daihatsu Motor ( ADM) Anjar Rosjadi juga menyarankan bahwa wajib bagi pengendara untuk memeriksa ketinggian genangan air.

"Nomor satu, ketinggian air harus diperkirakan sebelum melintas. Caranya, perhatikan kendaraan lain yang terlebih dahulu melintas. Jika kira-kira air terlalu tinggi, lebih baik cari jalan lain yang aman," kata Anjar.

Menurut dia, jika ban dan velg sudah terendam setengah saja sangat berisiko karena genangan air saat dilintasi akan menciptakan gelombang.

Air bisa naik dan masuk ke intake ruang bakar atau filter udara.

“Jangan berpatokan pada lubang knalpot karena saat mobil berjalan atau mesin dihidupkan, ada kompresi gas buang yang bisa menendang balik air saat masuk ke pipa knalpot,” kata dia.

Cara Menangani Mobil Mogok Usai Menerjang Banjir

Lantas banyak dijumpai mobil mengalami mogok setelah menerjang genangan air. Kejadian itu juga kerap menjadi penyebab terjadinya kemacetan bila hujan turun.

Baca Juga: Subsidi Motor Listrik Rp 7 Juta Bakal Cair Bulan Depan, Ini Syarat Penerimanya yang Tak Semua Orang Bisa Dapat

Sebagai pengendara, biasanya akan mengalami panik bila mobil tiba-tiba mogok setelah menerjang genangan air.

Berbagai upaya dilakukan oleh pengendara agar mobil dapat hidup kembali. Termasuk mencoba menstarter mobil beberapa kali setelah mobil mati secara tiba-tiba.

Padahal, salah satu prosedur yang benar mengatakan tidak boleh menstarter mobil mogok akibat menerjang banjir. Lantas, seperti apa penanganan yang benar?

Pemilik Sriyatin Car Agus Setiawan mengatakan menangani mobil mogok setelah menerjang banjir perlu teknik yang benar, jika asal maka kerusakan akan semakin parah.

“Yang terpenting pengemudi tidak perlu panik saat mobil mogok setelah menerjang banjir, hal yang paling penting diingat adalah dilarang menstarter mobil sebelum dilakukan pemeriksaan,” ucap Agus kepada Kompas.com.

Dia mengatakan saat mobil mogok setelah melewati banjir, berpotensi mengalami air masuk ke ruang bakar.

“Tidak perlu usaha menghidupkan mesin, karena saat mobil mogok setelah menerjang banjir itu berpeluang sangat tinggi air masuk ke ruang bakar, sehingga tidak boleh dihidupkan langsung,” ucap Agus.

Dia mengatakan sebaiknya pengemudi segera menghubungi jasa layanan derek agar mobil segera dibawa ke bengkel.

“Jika mobil langsung distarter, tidak dikeluarkan air yang ada di ruang bakar terlebih dulu, maka risikonya mesin akan mengalami water hammer, itu akan semakin memperparah kerusakan mobil,” ucap Agus.

Jadi, menangani mobil mogok akibat menerjang banjir harus tepat, jika tidak ingin mobil makin rusak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Seberapa Tinggi Genangan Air yang Aman Dilewati Mobil?

Baca Juga: Bakal Disubsidi Oleh Pemerintah, Ini Dia 5 Kelebihan Motor Listrik, Wajib Tahu Buat yang Mau Beli