Bukan AC, Inilah 4 Barang Elektronik Dengan Konsumsi Listrik Terbanyak

By Dok Grid, Senin, 5 Agustus 2024 | 11:06 WIB
kesalahatan peletakan stop kontak yang ebrbahaya ()

SajianSedap.com - Banyak orang mengirit AC karena katanya bikin tagihan listrik membengkak.

Padahal hal ini ternyata tidak berdasar, lo.

Soalnya, ternyata dalam barang-barang yang memakan listrik paling banyak di rumah, AC tidak termasuk.

Ini sebuah fakta baru kan?

Ya, faktanya 4 benda di rumah ini ternyata mengonsumsi listrik paling banyak.

Salah satunya ada di dapur dan sering tercolok tidak terpakai.

Nah, lo, jangan-jangan selama ini kita salah.

Barang Elektonik Dengan Konsumsi Listrik Terbanyak Dirumah

Anda bisa mencegah biaya listrik bertambah dengan menghemat penggunaan barang-barang di rumah.

Ya, dengan menghemat khususnya barang-barang yang menggunakan listrik paling banyak, pengeluaran Anda pun tidak akan membengkak.

Apa saja, ya?

Melansir dari Bob Vila, inilah barang-barang di rumah yang paling banyak pengeluaran listriknya:

Baca Juga: Trik Menghemat Listrik Walau Punya Banyak Barang Elektronik yang Dicolok 24 Jam 

1. Kulkas

Ada beberapa faktor yang membuat kulkas mengeluarkan lebih banyak listrik.

Mulai dari  ukuran, pengaturan suhu, usia kulkas, hingga lokasi.

Maka dari itu, pertimbangkan untuk menggunakan pengukur energi agar Anda bisa mengukur penggunaan daya.

Apabila ternyata hasilnya cukup besar, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengganti kulkas yang baru.

2. Pemanas air

Penyebab Token Listrik Cepat Habis

Menurut National Grid, pemanas air rata-rata 52 galon dapat berharga lebih dari $55 per bulan atau sekitar Rp 790.000.

Nah, Anda dapat mengukur efisiensi suatu unit melalui faktor energi (EF) serta ukurannya, peringkat jam pertama, dan jenis bahan bakarnya.

Selain itu, Anda juga bisa melihat panduan Departemen Energi untuk membeli pemanas air yang hemat bahan bakar.

Baca Juga: Tagihan Listrik Naik Karena Kulkas? Ini Tips Agar Kulkas Irit Listrik 

3. TV dan konsol game

Apakah Anda kerap membiarkan TV menyala saat tidak di rumah? Atau, mungkin tertidur sebelum mematikan konsol game?

Kalau iya, jangan lagi dilakukan ya, karena kebiasaan buruk ini dapat menghabiskan biaya hingga $50 per tahun atau sekitar Rp 718.000, terutama jika layar terus menyala.

Menurut tinjauan komparatif oleh CNET, layar plasma adalah yang terburuk. Untuk itu, cari TV LED sebagai gantinya, dan redupkan layar ke tingkat yang nyaman saat digunakan.

4. Lampu

Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat melaporkan bahwa penerangan perumahan menyumbang 7 persen dari konsumsi energi nasional pada tahun 2017.

Meskipun penggunaan dan biaya yang tepat bervariasi menurut rumah tangga, pemilik rumah dapat beralih ke lampu yang lebih efisien untuk menurunkan tagihan dan mengurangi konsumsi bahan bakar.

Apakah Perlu Mencabut TV Tiap Malam?

Televisi atau TV merupakan alat elektronik yang sering kali menjadi titik fokus di ruang keluarga atau tamu.

Bahkan, beberapa orang meletakkannya di kamar tidur dan menjadikannya teman tidur yang tidak dimatikan sepanjang malam.

Apakah hal tersebut merupakan cara yang benar dalam penggunaan TV?

Melansir dari bluecinetech.co.uk, sebenarnya, Anda tidak harus mencabut kabel colokan TV, namun Anda harus membiarkan TV dalam keadaan standby jika Anda menggunakannya setiap hari.

Mencabut dan mencolokkan kabel listrik TV beberapa kali sehari akan membebani transformator yang menyebabkan kerusakan yang dapat mengurangi masa pakai TV Anda.

Akan tetapi, jika Anda tidak menggunakannya setiap hari atau waktu yang lebih lama, Anda harus mencabut colokkan TV.

Bertentangan dengan apa yang kebanyakan orang pikirkan, membiarkan TV dalam keadaan standby sebenarnya sangat aman.

Perhatian utama orang-orang dengan membiarkan TV mereka dalam mode standby saat tidak digunakan adalah akan menyebabkan layar akan terbakar.

Namun, itu biasanya berasal dari mode standby yang membingungkan dengan screensaver.

Baca Juga: Token Listrik Cepat Habis? Bisa Jadi Karena Kebocoran Instalasi, Coba Cek

Mode standby mematikan layar dan menempatkan TV dalam status daya rendah, sementara screensaver tetap menyala.

Ada juga banyak jenis screensaver, beberapa sengaja dirancang oleh produsen TV untuk mengurangi burn-in dengan menggunakan gambar bergerak.

Namun demikian, direkomendasikan mode standby karena itu benar-benar mematikan layar yang jauh lebih baik untuk memperpanjang masa pakainya.

Apa yang dimaksud mode standby?

Mode standby di TV sangat mirip dengan fitur sleep di komputer.

Alih-alih mematikan perangkat, perangkat tetap dalam kondisi daya yang lebih rendah untuk tujuan hemat energi.

Memulai TV dari mode standby umumnya jauh lebih cepat daripada menyalakannya dari awal karena file TV sudah dimuat.

Lantas, apakah semua TV memiliki mode ini?

Kemungkinan TV Anda memang memiliki mode standby tetapi agak sulit untuk mengetahui saat menyala.

Cara termudah untuk mengetahui apakah TV benar-benar mati atau hanya dalam keadaan standby adalah dengan mencari indikator LED, merah adalah yang paling umum, di bagian depan TV.

Jika lampu menyala, mungkin dalam keadaan standby. Dalam beberapa kasus, ada tombol siaga di remote TV Anda.

Baca Juga: Salah Satunya Rice Cooker, 6 Alat Elektronik ini DILARANG Dicolok ke Stop Kontak Kabel, Buruan Cabut Sekarang Juga