Akibatnya, orang dengan kondisi tersebut dapat mengalami tingkat infeksi dan demam yang lebih tinggi karena jumlah sel darah putih yang rendah.
Seseorang mungkin merasa seolah-olah selalu sakit dan melawan berbagai penyakit virus dan bakteri.
Mereka mungkin juga mengalami demam ringan.
6. Pembesaran kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening adalah aspek kunci dari sistem kekebalan tubuh karena mereka menyaring cairan dan zat yang berpotensi berbahaya dari tubuh.
Jika sel leukemia menyebar dan berkembang biak, mereka dapat mencapai kelenjar getah bening di dalam tubuh.
Seseorang atau dokter mungkin dapat merasakan kelenjar getah bening sebagai benjolan berisi cairan di bawah kulit.
Lokasi umum di mana pembesaran kelenjar getah bening dapat terjadi meliputi: kedua sisi selangkangan sisi leher di bawah lengan
7. Sindrom vena cava superior (SVC)
Beberapa orang memiliki bentuk leukemia yang mempengaruhi sel T di timus.
Timus adalah kelenjar di dekat trakea, atau tenggorokan, yang bertindak sebagai organ sistem kekebalan dan endokrin.
Jika sel-sel leukemia hadir di timus, kelenjar dapat mulai membengkak dan memberi tekanan pada SVC.
Vena besar ini mengangkut darah ke jantung dari tubuh bagian atas.
Baca Juga: Lebih Berbahaya dari Ciki Ngebul, Jajanan Anak ini Bisa Sebabkan Kanker Darah
Tekanan dari timus pada SVC dapat menyebabkan darah kembali ke vena, yang dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, dan pembengkakan pada dada, lengan, wajah, dan leher.
Beberapa orang bahkan mungkin mengalami perubahan dalam pemikiran dan kesadaran karena terpengaruh aliran darah dari vena.
Sindrom SVC adalah komplikasi medis serius leukemia yang memerlukan perawatan medis segera.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gejala Awal Leukemia yang Tidak Boleh Disepelekan"