Ibu-ibu Satu Indonesia Salah, Ternyata Segini Takaran Deterjen yang Benar agar Baju Bisa Bersih dan Bebas Busa

By Raka, Kamis, 11 Mei 2023 | 07:10 WIB
Takaran deterjen yang tepat saat mencuci baju (Pexels)

SajianSedap.com - Deterjen sangat dibutuhkan dalam mencuci pakaian.

Tapi bukan karena penting sampai digunakan berlebihan.

Karena masih banyak yang beranggapan jika menggunakan deterjen banyak, baju yang dicuci jadi lebih bersih.

Padahal penggunaan deterjen berlebihan bisa memberikan dampak buruk.

Bukan cuma terhadap pakaian tapi juga kepada mesin cuci di rumah.

Kali ini kita akan membahas mengenai pengaruh buruk ketika berlebihan dalam menggunakan deterjen saat mencuci pakaian.

Mengapa terlalu banyak detergen adalah hal yang buruk?

Meskipun tampaknya logis bahwa lebih banyak busa di mesin cuci akan berarti bahwa pakaian lebih bersih.

Tapi, itu justru sebaliknya, menurut berbagai pakar laundy, termasuk Mary Gagliardi, alias Dr Laundry, seorang ilmuwan di The Clorox Company.

Menurutnya menggunakan terlalu banyak deterjen justru dapat menimbulkan lebih banyak masalah.

Ini termasuk noda atau residu pada pakaian, bau yang tertinggal di mesin cuci dari residu berlebih yang terperangkap.

Selain itu, deterjen yang berlebih juga membuat beban yang tidak dapat terkuras dengan baik, sehingga pakaian menjadi lebih basah.

Baca Juga: Cuma Cemplungkan Cuka saat Cuci Baju, 4 Efek Ini Bakal Bikin Melongo Penghuni Rumah saat Baju Kering

Deterjen yang terlalu banyak juga dapat meningkatkan keausan pada pompa mesin cuci dan motor yang berfungsi seperti rem.

Kemudian, deterjen yang banyak juga membuat mesin cuci mengeluarkan energi yang lebih besar untuk mencuci pakaian, karena mesin secara otomatis menambahkan bilasan ekstra dan jeda untuk mengurai kelebihan busa.

Manfaatkan fitur mesin cuci

Dengan banyaknya masalah yang berpotensi disebabkan oleh terlalu banyak deterjen, bagaimana kamu bisa memastikan untuk tidak berlebihan menggunakan deterjen dalam mencuci pakaian?

Menurut Gagliardi, kamu harus terlebih dahulu memahami 3 faktor yang menentukan kinerja pembersihan pada cucian, yaitu energi termal (suhu air), energi mekanik (agitasi), dan energi kimia (yang disediakan oleh detergen dan aditif cucian).

“Saat dioptimalkan, faktor-faktor ini bekerja sama untuk memberikan pembersihan yang baik, kata Gagliardi.

Terlalu banyak deterjen tidak pernah membuat lebih bersih

Busa berlebih diketahui dapat menahan kotoran yang ditarik dari pakaian dan tersangkut di area yang tidak selalu bersih, seperti di bawah kerah, yang menyebabkan penumpukan bakteri.

Terlalu banyak busa mencegah pencucian yang baik dengan melindungi pakaian agar tidak bergesekan satu sama lain.

Padahal, gesekan inilah yang membantu membuat pakaian menjadi sebersih mungkin.

Jadi, penggunaan deterjen ekstra atau berlebihan tidak membuat pakaianmu lebih bersih, tetapi bisa membuatnya lebih kotor.

Pahami apa yang sebenarnya dilakukan bahan detergen saat mencuci juga mencerahkan.

Deterjen yang baik dimulai dengan pembangun, surfaktan dan agen anti-redeposisi, yang semuanya bekerja sama untuk melembutkan air sehingga agen pembersih dapat menghilangkan kotoran dan kemudian menahannya di air cucian, sekaligus menjaga agar kotoran tidak mengendap kembali ke pakaian.

Baca Juga: Iseng Coba Rendam Baju dalam Air Cuka 15 Menit Sebelum Dicuci, Wanita Ini Shock Melihat Hasilnya Begitu Disikat

Deterjen juga harus memiliki enzim yang memecah noda protein untuk memudahkan bahan pembersih menghilangkannya.

Lalu, seberapa banyak deterjen yang digunakan saat mencuci?

Jadi bagaimana kamu tahu berapa banyak deterjen yang harus digunakan?

Saran terbaik adalah dengan memeriksa petunjuk pada kemasan deterjen, yang biasanya memberitahumu jumlah minimum yang kamu butuhkan untuk muatan ukuran rata-rata pencucian, baik untuk pakaian kotor sekali pun.

Kebanyakan orang suka tidak memerhatikan takaran detergen yang mereka gunakan saat mencuci dan sering mengira-ngira saja, sehingga takarannya bisa menjadi kurang dan berlebihan.

Jika deterjen di rumah habis, tak ada salahnya mencoba menggantinya dengan bahan dapur ini.

Bahan Dapur Pengganti Deterjen

Dikutip dari Rhythm of the Home, Selasa (4/4/2023), berikut cara mengembalikan warna pakaian yang pudar.

Gunakan cuka

Siapa yang tak kenal dengan cuka.

Bahan dapur ini juga kerap jadi pilihan sebagai teman makan bakso.

Cuka adalah metode yang dapat diandalkan jika warna pakaian yang pudar disebabkan penumpukan detergen yang berlebihan.

Caranya, tambahkan sekitar 118 mililiter cuka putih ke dalam mesin cuci.

Disarankan menambahkannya ke dalam cucian langsung ke drum mesin cuci, tetapi juga dapat menuangkannya ke dispenser untuk pelembut kain.

Baca Juga: Gak Usah Bingung Kalau ART Mudik, Cucian Menggunung Jadi Lebih Cepat Bersih Cuma Ditambahkan Garam ke Air Cucian, Ampuh Banget

Pakaian pudar yang Anda rencanakan untuk diberi cuka harus dicuci dengan air dingin.

Tidak perlu memilih siklus khusus, kecuali jika Anda mencuci kain halus seperti sutra.

Pencucian biasa dengan cuka juga bisa digunakan.

Jangan khawatir tentang bau yang tertinggal karena cuka akan dibersihkan sepenuhnya oleh mesin cuci.

Gunakan Garam

Sama dengan metode cuka, garam juga dapat bekerja baik untuk menghilangkan penumpukan detergen yang menyebabkan warna pakaian memudar.

Cukup cuci pakaian yang pudar dengan sekitar 118 mililiter garam yang ditambahkan langsung ke dalam drum.

Pastikan menggunakan garam meja standar atau jenis garam halus lainnya.

Sebab, garam kasar mungkin tidak dapat larut sepenuhnya.

Garam memiliki kemampuan menghancurkan penumpukan detergen dan membuat warna pakaian menjadi lebih cerah.

Dalam beberapa kasus, garam dapat membantu menghilangkan noda yang mengganggu.

Jika Anda sering mengalami masalah warna pakaian memudar setelah mencuci pakaian, sebaiknya mempertimbangkan beralih ke detergen cair.

 Baca Juga: Cuci Baju TANPA Deterjen, Ini 5 Bahan Alami yang Bisa Hilangkan Noda dan Bau pada Pakaian, Dari Soda Kue sampai Tepung Maizena

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Gunakan Terlalu Banyak Deterjen Saat Mencuci Pakaian, Kenapa?"