SajianSedap.com - Pelembut pakaian sudah jadi hal lazim yang dipakai setelah mencuci pakaia.
Bahkan kini deterjen yang juga terdapat kandungan pelembut bisa dengan mudah Anda temukan.
Seperti namanya, pelembut ini berfungsi untuk melembutkan pakaian.
Selain itu biasanya juga teradapat pengharum pakaian sekaligus.
Namun mulai hari ini , Anda sebaiknya mulai mengecek pakaian Anda lagi.
Pasalnya tidak semua bahan pakaian bisa menggunakan pelembut loh.
Alih-alih menjadi lembut, beberapa bahan pakaian tertentu justru bisa rusak.
6 Bahan Pakaian yang Tidak Boleh Dicuci dengan Pelembut
Hal ini tentu saja bisa merugikan Anda bukan?
Termasuk kain mikrofiber dan terry, yang bisa rusak bila menggunakan pelembut.
Karena itu, memeriksa label pakaian sebelum dicuci sangat penting.
Jangan sampai Anda mengeluh pakaian Anda rusak karena kesalahan Anda sendiri.
Richardson, Sansoni, dan pakar gaya hidup Cheryl Nelson dari Prepare with Cher membagi beberapa jenis bahan dan pakaian yang tidak boleh memakai pelembut pakaian seperti dilansir dari Martha Stewart.
1. Wol dan kain alami halus
Richardson mengatakan menggunakan pelembut pakaian saat mencuci atau mengeringkan wol halus, adalah sebuah kesalahan.
"Pakaian dari bahan kain seperti wol, kasmir, dan mohair adalah material yang ringan dan lembut. Namun, ketika melapisinya dengan kondisioner, tekstur dan kehangatannya akan hilang," jelas Richardson.
"Untuk itu, sebaiknya mencuci dengan detergen dan membilasnya sepenuhnya untuk membiarkan nuansa alami mereka muncul."
2. Mantel dan selimut
Karena pelembut pakaian menciptakan lapisan lilin yang dirancang untuk melembutkan, tetapi Richardson mengatakan bahwa itu tidak aman digunakan pada bahan berbulu halus seperti selimut, jaket, dan mantel.
"Pakaian bulu bergantung pada ruang udara kecil di antara bulu-bulu dan menggunakan kondisioner melapisi bulu dan meratakannya," ujarnya.
Cara terbaik adalah memperlakukan bahan ini sama dengan bahan wol dan mencuci serta membilasnya sampai bersih.
3. Baju renang
Nelson mengatakan baju renang biasanya terdiri atas bahan sintetis yang melar seperti poliuretan sehingga tidak boleh dicuci dengan pelembut pakaian.
"Pakaian renang yang terbuat dari kain seperti spandeks, lycra, elastane, nilon, dan poliester tidak menyerap banyak air dan karenanya cepat kering," jelasnya.
Mencuci pakaian renang dengan pelembut pakaian dapat menyebabkannya menarik lebih banyak kelembapan, yang dapat memperlambat proses pengeringan dan meninggalkan bau apek serta dalam beberapa kasus menyebabkan pertumbuhan jamur.
4. Pakaian olahraga
Meski mungkin tergoda mencuci pakaian olahraga yang bau menggunakan pelembut kain, sebaiknya hindari hal tersebut.
Apalagi, bila pakaian terbuat dari bahan yang menyerap kelembapan.
"Lapisan yang ditinggalkan pelembut kain dapat merusak kemampuan kain untuk bersumbu," ucap Richardson.
Sebagai alternatif, menggunakan detergenn enzim atau pemutih yang aman untuk warna pakaian guna mengeluarkan minyak apa pun sehingga bisa selembut mungkin tanpa mengurangi sifat wicking.
5. Material linen
Bagian dari daya tarik seprai dan pakaian linen adalah tenunannya yang longgar dan lapang, yang menurut Richardson dapat dikompromikan dengan pelembut kain.
"Ruang kecil di antara benang membuat linen terasa bernapas dan lapisan dari kondisioner kain mengisi lubang udara kecil itu. Pilihan terbaik adalah memasukkannya ke pengering selama lima menit untuk melunak."
6. Pakaian bayi
Dari semua item cucian yang tidak boleh digunakan dengan pelembut, pakaian bayi dan anak-anak adalah yang paling penting.
“Penumpukan lilin dari pelembut kain dapat menyebabkan pakaian bayi (dan barang-barang anak-anak lainnya yang diberi label tahan api) menjadi kurang tahan api dan karenanya lebih mudah terbakar,” Nelson menjelaskan.
Nah itulah 6 bahan pakaian yang sebaiknya tidak dicuci menggunakan pelembut.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Jenis Bahan dan Pakaian yang Tidak Boleh Menggunakan Pelembut