SajianSedap.com - Mesin cuci sudah menjadi kebutuhan utama saat ini.
Karena dengan menggunakan mesin cuci, pakaian dianggap jadi jauh lebih bersih.
Namun yang namanya benda elektronik, juga wajib untuk selalu harus diperhatikan kondisinya.
Bisa jadi mesin cuci juga jadi penyebab pakaian tetap kotor.
Hal ini lantaran kebersihan dari mesin cuci juga tidak terawat.
Sebenarnya merawat mesin cuci tidak rumit.
Bahkan cukup menggunakan bahan dapur seperti cuka.
Mencuci Mesin Cuci Dengan Cuka dan Baking Soda
Berikut beberapa langkah yang harus diperhatikan saat membersihkan mesin cuci dengan cuka.
1. Hal yang harus disiapkan dan diperhatikan
Mesin cuci yang akan dibersihkan sebaiknya dalam keadaan kering, atau belum dipakai untuk mencuci di hari itu.
Pastikan juga tidak ada pakaian di dalam mesin cuci yang akan dibersihkan.
Siapkan air panas sekitar sampai cukup mengisi mesin cuci.
Siapkan juga baking soda, cuka, dan deterjen khusus mesin cuci.
2. Masukan air panas
Tuang air panas ke dalam mesin cuci. Jika Saselovers punya mesin cuci dua tabung, tuang air panas ke tabung pencucian.
Nyalakan mesin cuci dengan mode cuci normal.
3. Masukkan cuka dan baking soda
Setelah selesai, buang air kotor pertama. Isi dengan air panas baru.
Masukkan sekitar 2.5 gelas air cuka putih dan 6 sendok makan baking soda.
Nyalankan mesin cuci di mode normal hingga 30 menit. Setelah mati, diamkan mesin dengan air masih didalam selama setengah jam.
4. Keringkan mesin cuci
Disini Saselovers akan melihat kotornya air karena selama didiamkan, air cuka dan baking soda mengangkat semua kotoran mesin cuci.
Keluarkan air kotor sampai habis.
Lalu, matikan mesin dan bairkan tabung dibuka agar kering secara alami.
Untuk bodi luar, Saselovers tinggal mengelap bodi mesin cuci dengan kanebo basah.
Selain itu, kita juga harus menjauhi kesalahan dalam menggunakan mesin cuci ini.
Kesalahan yang Kerap Terjadi Ketika Menggunakan Mesin Cuci
Beberapa kesalahan dalam menggunakan mesin cuci yang harus segera dijauhi.
1. Menggunakan Terlalu Banyak Deterjen
Menambahkan terlalu banyak detergen dapat menghasilkan busa ekstra yang tidak dapat sepenuhnya membilas pakaian.
Itu akan meninggalkan residu lengket yang menarik lebih banyak kotoran, debu, dan bakteri.
2. Mengancingkan Kemeja Sebelum Dicuci
kemeja sebaiknya tidak dikancingkan dahulu sebelum dicuci.
Ini membantu mencegah robekan pada lubang kancing dan melindungi benang kancing agar tidak tertarik dan kendor.
3. Tidak Memilah Cucian Berdasarkan Bahan
Pisahkan pakaian yang lebih berat, seperti jeans dan sweater, dari blus ringan dan kemeja resmi untuk mencegah abrasi dan kerusakan pada kain yang lebih halus.
Selalu cuci handuk, seprai, dan kain besar lainnya terpisah dari pakaian.
Mengelompokkan barang berdasarkan kain juga membantu cucian kering secara merata.
4. Langsung Menutup Pintu Mesin Cuci Setelah Pencucian
Mesin cuci yang langsung ditutup setelah melakukan pencucian akan menjebak kelembapan dan bakteri.
Hal ini bisa menyebabkan jamur dan bau tak sedap.
Agar mesin cuci bebas dari bakteri dan bau, biarkan pintu terbuka setelah setiap siklus pencucian.
5. Tidak Menutup Ritsleting Pakaian Sebelum Dicuci
Ritsleting memiliki gigi bergerigi yang dapat membuat kain lain tersangkut di mesin cuci.
Untuk mencegah kerusakan pada pakaian lain, luangkan waktu untuk menutup semua ritsleting pakaian sebelum dicuci.
Di sisi lain penting untuk menjaga kebersihan mesin cuci dengan membersihkannya sebulan sekali.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, diungkapkan mesin cuci yang jarang dibersihkan bisa menjadi sarang bakteri yang bisa menyebabkan bau pada baju.
Dilansir dari Home Revolution, Sabtu (21/11/2020), semakin sering mesin cuci dioperasikan dengan suhu rendah, kuman dan bakteri akan berkembang biak di dalamnya dan menimbulkan bau tidak sedap.
Mesin cuci harus dibersihkan adalah ketika tabung mesin cuci sudah berbau.
Lapisan deterjen yang tertinggal ini juga menangkap partikel bau, sehingga membuat mesin cuci mengeluarkan bau tidak sedap.
Tidak hanya sekadar membersihkan, namun ada bagian-bagian mesin cuci yang harus diperhatikan, salah satunya pada laci deterjen dan penutup pintu.
Sebab, di dalam laci deterjen bakteri suka menumpuk akibat suhu yang lembap dan bekas-bekas deterjen yang tertinggal.