Jangan-jangan Pemilik Depot Air Isi Ulang Tidak Tahu, Ternyata ini 3 Alasan Galon Air Isi Ulang Banyak yang Berwarna Biru

By Raka, Kamis, 15 Juni 2023 | 08:40 WIB
Tiga alasan yang menjelaskan kenapa galon air isi ulang banyak yang berwarna biru (Tribunnews)

Sebagai contoh, kita bisa melihat sikat pembersih galon yang juga digunakan untuk membersihkan galon lainnya.

Hal ini tentu saja akan membuat kuman dan bakteri dari galon sebelumnya akan tercampur jika tidak sering dibersihkan atau diganti.

Terlebih pembersihan galonnya juga hanya menggunakan air saja, yang tentunya menimbulkan pertanyaan terkait kesterilan dari depot air minum tersebut.

2. Lokasi Depot Air Minum

Selain itu lokasi depot isi ulang air pun tak kalah berpengaruh terhadap kebersihan air minum yang akan dikonsumsi.

Seperti lokasi depot air minum yang cenderung berada di pinggir jalan yang tentunya meningkatkan risiko terkena polusi, debu, dan berbagai bakteri serta kuman dengan mudah.

3. Sumber Air

Di samping itu, sumber air yang digunakan depot tersebut tidak terjamin berasal dari air kemasan bermerek atau berasal dari pabrik yang terpercaya kebersihan dan kesterilannya.

Ketiga faktor tesebut tentu harus diperhatikan betul, meski terlihat sepele air minum yang terkontaminasi bakteri jahat seperti bakteri e-coli atau bahkan salmonela.

Lebih lanjut, menurut Layanan Penyuluhan di negara bagian Amerika North Carolina, ada empat jenis zat kontaminasi yang dapat mencemari air minum.

Di antaranya bakteri seperti salmonella penyebab diare dan disentri, pestisida, senyawa anorganik seperti arsenik dan timbal, dan unsur radioaktif seperti radon.

Adanya kontaminan tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan, masalah reproduksi, dan kelainan neurologis.

Hal ini diperparah jika air tercemar diminum oleh bayi, anak kecil, wanita hamil, orangtua, dan orang yang sistem imunnya lemah.

Baca Juga: Setiap Hari Minum Air Isi Ulang Baru Sadar, Ternyata Kalau Beli Di Tempat dengan Ciri-ciri ini Resikonya Ditanggung Seisi Rumah, Kok Bisa?