SajianSedap.com - Air conditioner atau AC adalah perkakas elektronik rumah tangga yang tak sedikit orang Indonesia memilikinya.
Ini karena Indonesia memiliki iklim tropis yang umumnya terasa panas sepanjang tahunnya, membuat banyak orang mengandalkan AC untuk mendinginkan dan menyejukkan rumah mereka.
Juga dengan mode pemanasan, AC dapat menghangatkan ruangan Anda ketika musim dingin.
Untuk menggunakan perangkat ini, Anda bisa mengatur suhu AC dalam rentang 16–30 derajat Celcius, dengan 16 derajat adalah suhu terendah dan 30 derajat tertinggi.
Anda bisa mengatur suhu AC sesuai keinginan dengan kondisi ruangan pada saat itu.
Namun tahukah Anda bahwa pengaturan suhu AC yang Anda gunakan berpengaruh pada konsumsi energi listrik bulanan Anda?
Ya, seperti kita tahu AC seringkali hidup cukup lama dalam sehari, menjadikannya salah satu perangkat dengan konsumsi energi listrik terbanyak di rumah.
Nah, untuk menyiasati agar konsumsi listrik tidak banyak ada cara yang bisa Anda lakukan dengan setelan suhu AC Anda.
Anda bisa mengaturnya di angka 24 derajat celcius seperti yang disarankan ahli.
Bagaimana bisa? Berikut penjelasannya.
Alasan Untuk Selalu Menjaga Suhu AC 24 Derajat Celcius
Pengaturan suhu AC 24 derajat Celcius ternyata berhubungan dengan penghematan pemakaian listrik AC.
Dikutip dari The Better India, Suhu standar AC adalah 24 derajat celcius. Studi menunjukkan bahwa sekitar 6 persen listrik dihemat untuk setiap derajat kenaikan suhu AC.
Semakin rendah suhu AC, semakin lama kompresornya bekerja, meningkatkan tagihan listrik.
Dengan demikian, jika Anda memilih untuk membiarkan AC menyala pada suhu standarnya, Anda dapat menghemat listrik hingga 24 persen, yakni selisih empat derajat, dikalikan dengan 6 persen penghematan listrik.
Lalu selama penggunaan, jaga suhu AC pada 24 derajat celcius, bukan 18 derajat celcius.
Jika Anda tinggal di kota-kota dengan suhu siang hari rata-rata 34 derajat celcius ke atas, menyetel AC ke 10 derajat lebih rendah sudah merupakan jeda yang bagus.
Selain itu, suhu tubuh kita rata-rata antara 36 sampai 37 derajat. Jadi, suhu setiap ruangan di bawahnya pasti sejuk bagi kita.
Ubahlah kebiasaan Anda dari menurunkan suhu ke 18 derajat celcius menjadi menjaganya tetap di kisaran 23 sampai 24 derajat celcius.
Anda akan segera menyadari bahwa meskipun pada suhu ini, rumah tetap sejuk dan nyaman.
Selama melakukan tips ini, pastikan juga ruangan tertutup saat AC menyala untuk menghemat listrik.
Menutup pintu sepertinya tidak perlu dipikirkan lagi jika menyangkut AC. Namun, pastikan juga semua jendela tertutup rapat, dan udara dingin tidak keluar dari ruangan.
Tarik tirai, agar panas matahari tidak masuk ke ruangan, menambah beban pada AC.
Perangkat elektronik berat seperti kulkas, TV, dan komputer menghasilkan banyak panas dan membuat AC bekerja lebih keras. Matikan TV dan komputer sebelum Anda menyalakan AC.
Biarkan ruangan agak dingin, lalu Anda dapat menyalakannya kembali. Saat Anda melakukannya, atur ulang furnitur, sehingga tidak menghalangi ventilasi udara.
Tips: Hindari sering-sering menyalakan dan mematikan AC
Beberapa orang mungkin mematikan AC ketika suhu ruangan mulai menurun untuk menghemat energi dan biaya listrik.
Padahal, hal tersebut salah. Sebab, terus menyalakan dan mematikan AC justru dapat mengonsumsi lebih banyak daya karena meningkatkan beban kompresor pada AC saat dihidupkan ulang.
Karena itu, sebaiknya menyesuaikan dengan suhu ruangan.
Misalnya, sesuaikan suhu AC ke sedang atau rendah saat saat suhu ruangan menurun.
Atau menaikkan suhu daripada mematikannya jika akan meninggalkan ruangan sebentar untuk menghemat listrik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Cara Menggunakan AC agar Hemat Listrik