Saat mikroba memecah kulit bawang putih, ia menarik potasium ke dalam tanah yang kemudian akan diserap oleh tanaman.
Namun, satu sisi negatifnya adalah waktu yang dibutuhkan kulit bawang putih untuk terurai.
Ini kadang-kadang disebut sebagai jenis pupuk slow release.
Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu atau bulan sebelum kulit bawang putih mulai melepaskan nutrisi berharga mereka.
Menggali tanah juga menimbulkan masalah.
Anda bisa menghancurkan akarnya saat menggali, oleh sebab itu, hati-hati saat menggali lubang di tanah.
2. Membuat teh kompos dari kulit bawang putih
Cara yang lebih aman untuk menggunakan kulit bawang putih sebagai pupuk adalah dengan membuatnya menjadi teh kompos.
Caranya tentu adalah merendam kulit bawang putih dalam air.
Namun, untuk mendapatkan manfaat maksimal dari kulit bawang putih, Anda mungkin perlu mendiamkannya lebih lama.
Berikut langkah-langkah pembuatan teh kompos dari kulit bawang putih.
- Tempatkan kulit bawang putih dalam wadah kaca atau plastik.- Tambahkan air. Untuk setiap 1 liter air, gunakan 2 umbi kulit bawang putih. Aduk rata.- Biarkan selama 24 jam.- Simpan di tempat kering yang sejuk, jauh dari sinar matahari.- Setelah 24 jam, air menjadi berwarna kecokelatan. Beberapa gelembung mungkin muncul, namun ini normal.
Untuk menggunakan teh kompos ini, singkirkan semua partikel padat dengan menyaring.
Anda bisa menggunakannya langsung untuk menyiram tanaman atau Anda bisa menggunakannya untuk menyemprot langsung ke daun dan bunga.
Pupuk ini dapat digunakan selama masa pembibitan, vegetatif, dan berbunga, serta tahap berbuah tanaman.
Saat tanaman dalam tahap berbunga, Anda harus menghindari penyemprotan teh kompos kulit bawang putih langsung ke bunga.
Serangga cenderung menghindari bau bawang putih, bahkan yang harum sekalipun, jadi jangan aplikasikan pada bunga karena dapat mengganggu penyerbukan dan bunga tidak akan berkembang menjadi buah.
Aplikasikan teh kompos kulit bawang putih seminggu sekali.