Banyak yang Tak Sadar, Ternyata Ini Alasan Segel Plastik Tak Lagi Digunakan pada Tutup Botol Air Kemasan, Ada Bahaya yang Mengintai

By Idam Rosyda, Kamis, 31 Agustus 2023 | 15:10 WIB
segel pastik pada botol minuman mulai dihilangkan (pixabay)

SajianSedap.com - Anda sering minum air mineral kemasan?

Jika iya, pernahkah Anda memperhatikan kemasannya?

Tak hanya perubahan pada bentuk botol atau warna, perubahan pada tutup dan segel botol air mineral ternyata juga sudah berubah loh.

Jika melihat beberapa tahun ke belakang, air mineral kemasan biasanya mengguankan segel plastik pada bagian tutupnya.

Cara ini hampir digunakan oleh semua merek.

Namun belakangan segel plastik ini ternyata sudah tidak digunakan lagi loh.

Jika Anda perhatikan, hampir semua produk air mineral kini tidak lagi menggunakan segel plastik pada tutupnya.

Rupanya hal ini bukan tanpa alasan.

Lantas apa sih alasan tidak digunakan lagi segel plastik pada tutup botol air minum kemasan?

Segel Plastik pada Tutup Botol Air Kemasan

Selain tidak lagi krusial dalam menjaga keamanan isi produk, segel plastik sebenarnya memiliki beberapa kekurangan.

Misalnya saja, dapat merusak kesehatan dan mencemari lingkungan.

Baca Juga: Banyak yang Tak Sadar, Ini Loh Bedanya Air Demineral dan Mineral, Sebelum Beli Cek Dulu

Segel plastik yang digunakan pada kemasan botol minuman umumnya terbuat dari polyvinyl chloride (PVC).

PVC merupakan material yang berbahaya jika digunakan dalam kemasan makanan dan terjadi kontak langsung dengan manusia.

PVC biasa digunakan dalam pembuatan botol detergen, botol sabun, botol sampo, dan pipa saluran.

Bahan plastik ini juga mengandung zat Diethylhydroxylamine (DEHA) yang dapat merusak ginjal dan hati.

Melansir dari laman EcoWatch, PVC juga mengandung klorin yang tinggi.

segel plastik pada botol minuman mulai dihilangkan

Jika terkena panas, klorin tersebut dapat membentuk dioksin yang memiliki efek buruk pada kesehatan.

Bahkan, bahan kimia yang digunakan untuk membuat PVC diakui sebagai karsinogen oleh The World Health Organization’s International Agency for Research of Cancer.

Bila tubuh terus-menerus terpapar, akan berpotensi memicu penyakit kanker.

Selain berbahaya bagi kesehatan, PVC juga memiliki dampak negatif pada lingkungan.

Lebih lanjut, menurut studi yang dilakukan oleh McKinsey, segel plastik pada botol air kemasan terbuat dari PVC tipis sehingga mudah tercecer.

Baca Juga: Satu Indonesia Salah Besar, Minum dari Botol Plastik Ternyata Tidak Menyebabkan Kanker, ini Alasannya

Sampah jenis ini juga sulit didaur ulang.

Ceceran sampah segel plastik lama-kelamaan dapat mencemari lingkungan dan berdampak buruk terhadap ekosistem.

Seperti diketahui, sampah plastik tengah menjadi perhatian dunia.

Pasalnya, selain mencemari lingkungan, sampah plastik juga membahayakan kehidupan di masa depan.

Sampah plastik membutuhkan waktu 1.000 tahun untuk dapat terurai dengan sempurna. Bahkan, jika masuk ke laut, sampah plastik dapat mengancam kelestarian hewan laut.

Diberitakan Kompas.com, Senin (3/8/2020), sebuah penelitian terbaru memperkirakan sekitar 710 juta ton sampah plastik akan mencemari lingkungan pada 2040.

Namun, hal tersebut dapat dihindari dengan mengambil langkah yang signifikan, seperti mengurangi penggunaan plastik.

“Jika kita tak melakukan apa pun, masalah sampah plastik jadi semakin tidak terkendali. Jadi, berdiam diri bukanlah pilihan,” kata Manajer Senior Pew’s Preventing Ocean Plastics Dr Winnie Lau.

Meski belum semua produk air kemasan atau ar mineral kemasan menghilangkan segel pastik ini, namun bukan tidak mungkin di masa depan semua segel plastik ini tidak lagi digunakan.

Penggunaan segel cincin dan meniadakan segel plastik merupakan langkah awal untuk mengurangi sampah plastik.

Beberapa perusahaan air minum di Indonesia pun telah mengambil langkah tersebut.

Baca Juga: Minum Air Keran yang Dimasak Lebih Sehat dari Air Kemasan? Sifat Faktanya Biar Tidak Salah Masuk Mulut

Ke depan, desain cincin pengaman kemungkinan bakal terus berkembang.

Tidak menutup kemungkinan, cincin pengaman tidak lagi terpisah dengan tutup botol.

Dengan begitu, sampah dari tutup botol dan cincin pengaman tidak mudah tercecer.

Bukan tidak mungkin pula perkembangan teknologi di masa depan dapat mereduksi penggunaan plastik dalam industri minuman kemasan, termasuk dalam pembuatan cincin pengaman.

Salah satu bahan yang sedang dikembangkan dan bisa digunakan adalah biodegradable plastic atau bioplastik yang diproduksi dari serat tumbuhan.

Dengan menggunakan bahan serat tumbuhan, bioplastik dapat dengan mudah terurai, baik melalui mikroorganisme maupun cuaca.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Faktanya, Segel Plastik di Kemasan Botol Minuman Bisa Mencemari Lingkungan

Baca Juga: Beredar Kabar Minum Air dari Botol Plastik Bisa Turunkan Kepuasan di Ranjang, Peneliti Ungkap Hal Tak Terduga ini