Keduanya sama-sama yang menimbulkan banyak busa. Kain yang sudah dimasukkan ke air deterjen kemudian diaduk-aduk dengan menggunakan sendok selama beberapa menit.
Hasilnya, kain kotor dimasukkan ke dalam air deterjen cair ramah lingkungan langsung bersih.
Demikian pula dengan kain kotor dari satu deterjen lain.
Namun, satu kain dari satu deterjen lainnya terlihat tidak sepenuhnya bersih.
Uji coba dilakukan untuk membuktikan bahwa deterjen yang tidak menimbulkan banyak busa juga bisa dipakai untuk mencuci dengan bersih.
Deterjen dengan formula ramah lingkungan yang ditemukan oleh mahasiswa UI ini disebut telah dijalankan sejak 2016.
Hasil temuan tersebut kini sudah diajukan pada Program Kreativitas Mahasiswa di lingkungan UI yang berlangsung pada Juli-Agustus 2017 dengan judul penelitian “Rekayasa Detergen Cair Multifungsi Ramah Lingkungan berbasis Minyak Kelapa Sawit dan Nanopartikel Titania.”
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan prototipe produk berupa detergen cair komersial multifungsi yang memiliki kemampuan mengangkat kotoran dengan baik dan mendegradasi sisa polutan organik dalam air hasil cucian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasil Uji Coba oleh Mahasiswa, Deterjen yang Banyak Busa Dinilai Membahayakan Lingkungan"