SajianSedap.com - Apakah kamu sering memperhatikan bungkus yang dipakai para pedagang?
Biasanya para pedagang membungkus makanannya dengan kertas coklat, plastik ataupun styrofoam.
Hal ini agar makanan tidak tumpah dan bleber ke mana saja.
Nah, salah satu yang sering jadi bungkusan makanan pilihan para pedagang adalah styrofoam.
Mulai dari bubur ayam, nasi kuning hingga mie ayam, sering gunakan bungkusan dengan styrofoam ini.
Tapi, mulai sekarang mending pikir-pikir lagi deh kalau pedagang masih bungkus makanan dengan styrofoam.
Karena ternyata ada bahaya styrofoam yang gak main-main untuk kesehatan kita, loh!
Bahaya Bungkus Makanan dengan Styrofoam
Styrofoam awalnya banyak digunakan sebagai pembungkus makanan.
Namun, kini penggunaannya dilarang dan juga dihindari.
Pasalnya, styrofoam ini tidak baik digunakan sebagai pembungkus makanan karena mengandung zat beracun.
Misalnya seperti stirena dan benzena, juga styrofoam ini bisa berbahaya bagi lingkungan.
Lantas, apa zat beracun stirena dan benzena itu?
Mengandung stirena
Zat beracun stirena merupakan alasan kenapa bahan yang terbuat dari styrofoam ini tidak baik digunakan untuk membungkus makanan.
Stirena dalam styrofoam dapat berpindah ke dalam makanan yang dibungkusnya, loh.
Hal ini terutama pada makanan yang hangat, berminyak, mengandung alkohol, ataupun asam.
Stirena di dalam makanan kemudian dapat ikut masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, stirena dapat mengakibatkan gangguan sistem saraf yang menyebabkan perubahan pengelihatan warna.
Juga bisa picu kelelahan, perasaan mabuk, terganggunya reaksi tubuh, masalah konsentrasi dan juga keseimbangan.
Stirena juga diketahui sebagai zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker pada tubuh.
Mengandung benzena
Alasan mengapa bahan yang terbuat dari styrofoam tidak baik digunakan sebagai pembungkus makanan selanjutnya adalah karena mengandung benzena yang dapat masuk ke dalam makanan.
Dilansir dari American Cancer Society, makanan dan minuman yang mengandung benzena dapat menyebabkan muntah, iritasi lambung, pusing, mengantuk, kejang, dan detak jantung cepat.
Benzena juga mengakibatkan gangguan fungsi sel tubuh sehingga dapat menyebabkan anemia, menurunkan jumlah sel darah putih dan trombosit, juga kanker seperti leukemia.
Styrofoam berbahaya bagi lingkungan
Alasan mengapa bahan yang terbuat dari styrofoam tidak baik digunakan sebagai pembungkus makanan selanjutnya adalah karena styrofoam berbahaya bagi lingkungan.
Hal tersebut karena styrofoam sulit untuk didaur ulang dan sulit terurai.
Diperkirakan, waktu penguraian styrofoam adalah sekitar lima ratus hngga satu juta tahun sesuai dengan kondisi lingkungannya.
Dilansir dari Sciencing, hal tersebut dikarenakan styrofoam terbentuk dari atom-atom yang terikat satu sama lain dengan kuat dan membuatnya sangat stabil.
Sulitnya styrofoam untuk didaur ulang dan juga diuraikan, akan membuat sampah styrofoam menumpuk di lingkungan.
Adapun, styrofoam dapat mengeluarkan zat stirene dan juga benzena yang beracun, mencemari lingkungan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada makhluk hidup di sekitarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Styrofoam Tidak Baik Digunakan sebagai Pembungkus Makanan?".
Baca Juga: Bukan Bumbu Mi Instan, Justru Wadah Styrofoam Yang Bisa Memicu Kanker