Para peneliti bahkan merekomendasikan untuk menaikkan suhu air hingga 60 derajat celcius saat mencuci pakaian dalam jika ada orang di rumah yang sakit atau lemah.
Hal ini karena akan membunuh semua bakteri.
4. Dapat tercampur barang-barang yang berhubungan dengan kamar mandi dan dapur
Kita mungkinbsangat berhati-hati dalam menjaga dapur kami tetap bersih.
Tapi kita mungkin tidak terlalu memikirkan untuk mencuci serbet bersama dengan pakaian dalam.
Jika kita tidak memisahkan keduanya, serbet dapat terinfeksi Staphylococcus aureus dan E.coli dan bakteri kemudian berpindah ke peralatan dapur.
5. Deterjen yang kuat bukanlah solusi
Sebagian besar dari kita mengandalkan deterjen yang kuat untuk membersihkan pakaian.
Namun, dengan jenis suhu yang kita gunakan dan kelalaian kita terhadap pembuatan deterjen, kemungkinan besar pakaian kita terinfeksi.
Anda harus menggunakan deterjen dengan pemutih jika Anda tidak menggunakan air yang sangat panas untuk mencuci pakaian dalam.
Jika kemungkinan infeksi tinggi, Anda harus melakukan kedua tindakan tersebut secara bersamaan.
Anda juga dapat menggunakan disinfektan cucian jika menggunakan suhu yang lebih rendah.
6. Anda mungkin menggunakan deterjen cair
Deterjen cair diketahui tidak mengandung zat pemutih.
Deterjen cair tidak cukup untuk membersihkan pakaian dalam dan pakaian lainnya karena merupakan zat pemutih yang membebaskan pakaian dari bakteri pembawa infeksi.
Deterjen bubuk lebih baik karena kebanyakan mengandung pemutih.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakaian Dalam Harus Dicuci Terpisah dengan Cucian Lainnya, Kenapa?".