Horok-horok, Kuliner Asli Jepara yang Proses Pembuatannya Memakai Sisir Rambut

By Idam Rosyda, Kamis, 8 Februari 2024 | 10:40 WIB
horok-horok makanan khas Jepara ()

SajianSedap.com - Jepara merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah yang berada di pesisir.

Kabupaten ini dikenal dengan kerajinan kayuna.

Selain itu, Jepara juga dikenal sebagai pejuang wanita Kartini.

Jepara pun dikenal sebagai salah satu penghasil tenun khas yaitu Tenun Toso.

Nah membahas soal Jepara, tentu tak lepas dengan makanan khasnya.

Seperti daerah-daerah di Indonesia lainnya, Jepara juga memiliki makanan khas.

Salah satu makanan khas dari Jepara adalah horok-horok.

Horok-horok Makanan Khas Jepara

Nama makanan ini bisa jadi terdengar asing.

Memang karena jenis makanan ini biasanya dihidangkan sebagai bahan pelengkap.

Lantas seperti apa horok-horok ini?

Mengutip dari laman p2k.stekom.ac.id, horok-horok adalah makanan yang tergolong langka, di karenakan Horok-horok umumnya hanya ditemukan di Jepara.

Baca Juga: Tak Semua Ikan, Jenis Ikan Ini yang Disebut Bakal Membawa Keberuntungan Jika Dimakan saat Imlek

Bahkan Anda tidak dapat ditemukan di luar Jepara.

Horok-horok umumnya dimakan dengan sate kikil, soto, bakso, gulai, dan sayur pecel.

Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan dan sedikit gula pasir, seperti bubur.

Bahan pokok horok-horok adalah tepung yang terbuat dari pohon aren.

Makanan ini sudah populer semenjak masa gerakan tiga puluh September (PKI).

Metode mengambilnya menggunakan sisir rambut.

Bentuknya butiran-butiran kecil menyerupai busa styrofoam yang kenyal dengan rasa sedikit asin.

Untuk memperoleh pohon aren, para perajin asal Jepara sampai berburu ke luar daerah, seperti ke Rembang, Pati dan Blora.

Tepung aren ini, setelah dibersihkan, kemudian dikukus hingga matang dan setelah didinginkan.

Horok-horok akan bertekstur kenyal.

Bagi masyarakat Jepara Horok-Horok merupakan sumber karbohidrat masyarakat Jepara sebagai pengganti nasi atau lontong.

Baca Juga: Asal-usul Bebek Timbungan, Makanan Khas Bali yang Dimasak Hingga 13 Jam

Ada mitos mengenai horok-horok ini.

Lezat atau tidaknya hasil bergantung pada hati[ yang membuatnya.

Keikhlasan hati pembuat horog-horog sangat menentukan kualitas produk sementara jika si pembuat sedang kesal atau marah maka produknya menjadi gagal.

Selain itu, pembuat juga harus bersih diri.

Pembuat horok-horok hendaknya bersih secara fisik, khususnya tangan.

Jika tangan masih menyisakan bau amis dan memaksakan untuk mengolahnya maka hasilnya akan cepat membusuk.

Kemampuan yang dimiliki oleh pembuat horok-horok belum tentu bisa menghasilkan produk yang enak dinikmati.

Sebab, lezat atau tidaknya hasil bergantung pada hati yang membuat.

Bagaimana tertarik mencobanya Sase Lovers?

Baca Juga: Jadi Bahan Isian Lumpia, Ini Manfaat Makan Rebung untuk Tubuh, Jarang Ada yang Tahu