Jarang Ada yang Sadar, Ini yang Akan Terjadi Kalau Sering-sering Gigit Es Batu

By Raka, Selasa, 19 Maret 2024 | 03:53 WIB
Efek samping tak terduga dari menggigit es batu (capehartdentistry)

SajianSedap.com - Sase lovers termasuk pecinta minuman dingin?

Tentu tak lengkap meneguk es batu tanpa kehadiran es batu.

Tak cuma diletakkan begitu saja dalam gelas, es batu tersebut juga terkadang dikunyah dan bahkan digigit.

Sensasi ini membuat orang-orang jadi ketagihan akan es batu.

Meski terlihat menyenangkan, tingkah tersebut ternyata bisa mengundang bahaya.

Terutama bagi yang memiliki masalah pada kesehatan.

Efek Samping Makan Es Batu

Dilansir dari artikel Healthline yang ditelaah secara medis oleh Dr Debra Rose Wilson, ada dua masalah kesehatan di balik kecanduan makan es batu:

1. Anemia

Defisiensi Besi Salah satu masalah kesehatan yang sering kali ditandai dengan kecanduan mengunyah es batu adalah anemia defisiensi besi.

Ini merupakan salah satu tipe anemia di mana seseorang kekurangan zat besi di dalam darah.

Padahal, zat besi sangat dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah, dan kekurangan zat besi bisa menyebabkan sel darah merah tidak optimal dalam mengangkut oksigen.

Meski belum diketahui secara pasti, kebiasaan mengunyah es diduga dilakukan oleh orang dengan anemia defisiensi besi untuk mengirim lebih banyak darah ke otak dan menutupi gejala kekurangan oksigen.

Baca Juga: Trik Menyimpan Es Batu Tanpa Freezer, Bisa Digunakan saat Ada Aktivitas di Luar Rumah

2. Gangguan makan pica

Dalam dunia medis, kecanduan makan es batu disebut sebagai pagophagia, dan pagophagia merupakan salah satu jenis dari gangguan makan pica.

Untuk diketahui, pica adalah gangguan di mana seseorang tidak bisa menahan dirinya untuk memakan benda-benda yang bukan makanan, seperti es batu, salju, kertas, dan bahkan tanah liat.

Pica bukan disebabkan oleh masalah fisik, melainkan merupakan gangguan jiwa.

Kebiasaan memakan es batu dalam jumlah yang besa, juga bisa menyebabkan kerusakan enamel pada gigi.

Padahal, enamel merupakan bagian terluar dan terkuat dari gigi.

Ia juga berfungsi untuk melindungi lapisan gigi yang lebih dalam.

Ketika enamel rusak, gigi bisa menjadi sangat sensitif terhadap suhu panas dan dingin, serta kemungkinan untuk berlubangnya meningkat secara signifikan. 

Lalu, apabila kebiasaan makan es batu disebabkan oleh anemia defisiensi besi, maka pembiaran dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan berbagai masalah serius.

Anemia defisiensi besi yang parah bisa menyebabkan gangguan kesehatan jantung, mulai dari pembesaran jantung hingga gagal jantung; dan gangguan kehamilan, seperti kelahiran prematur dan berat badan lahir bayi yang rendah.

Selain itu, ibu yang mengalami anemia defisiensi besi parah bisa melahirkan anak-anak dengan gangguan tumbuh kembang.

Sementara itu, jika kebiasaan ini dipicu oleh pica, maka penderitanya bisa terdorong untuk memakan zat-zat lain yang lebih berbahaya.

 Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Es Batu di Freezer yang Sering Berbau dan Rasanya Tidak Enak, Lakukan 3 Hal Ini

Tergantung dari apa yang dimakan, pica bisa menyebabkan masalah pencernaan, tersedak, keracunan, penyumbatan usus, dan usus robek.

Oleh karena itu, apabila Anda atau orang yang Anda kenal memiliki kebiasaan memakan es batu yang berlangsung selama lebih dari sebulan, penting untuk menggali penyebabnya dengan berkonsultasi ke dokter.

Baca Juga: Jangan Buru-buru Diminum, Pastikan Air Es yang Digunakan Untuk Buka Puasa Tak Memiliki Tanda-tanda Ini