Berbuka Puasa Boleh dengan Manis-manis, Asal Diingat 'Ritual Haram' Ini Tak Boleh Dilakukan

By Ersi PW, Jumat, 29 Maret 2024 | 14:04 WIB
Kebiasaan berbuka puasa yang salah (Dok. IDN Times)

Pada umumnya, makanan ber-IG tinggi memang kurang dianjurkan karena bisa meningkatkan kadar gula darah secara drastis.

Dalam kondisi tidak berpuasa, fakta ini memang benar.

Tapi dalam konteks puasa, peningkatan kadar gula darah yang cepat saat berbuka puasa bukanlah hal buruk.

Setelah berpuasa selama seharian, kadar gula darah kita memang menipis.

Adanya pasokan gula yang cepat diserap akan cepat memberi energi seketika.

Tapi dalam kondisi buka puasa, kita boleh saja minum yang manis-manis asalkan jumlahnya tidak berlebihan.

Di sinilah letak inti puasa: makan dan minum seperlunya.

Ritual Haram yang Bikin Penyakit

Es sirup satu gelas ukuran sedang atau kolak satu mangkuk kecil bisa menjadi menu pembuka yang menyegarkan.

Ini bagian dari kenikmatan berbuka puasa yang tidak dilarang agama, juga tidak buruk dari sisi kesehatan.

Syaratnya, sekali lagi, tidak berlebihan.

Baca Juga: Cara Membuat Lemper yang Padat dan Pulen untuk Takjil Berbuka Puasa, Dijamin Seenak Toko Roti Terkenal

Jika kita menyantap menu manis seporsi besar, plus kurma satu genggam, ditambah nasi satu piring penuh, maka persoalannya sudah bukan lagi nilai IG tapi jumlah total kalori.