Perbedaan Daun Bawang dan Bawang Prei yang Sekilas Sama, Jangan Sampai Salah Beli!

By Amelia Pertamasari, Minggu, 21 April 2024 | 14:50 WIB
Perbedaan daun bawang dan bawang prei. (Kolase Google)

SajianSedap.com - Daun bawang adalah salah satu bumbu dapur yang umum digunakan dalam masakan.

Daun bawang memiliki rasa yang segar dan aromatik, serta sering digunakan sebagai bahan pelengkap untuk memberi tambahan rasa dan aroma pada hidangan.

Daun bawang memiliki tampilan yang khas dengan batang yang panjang dan daun yang ramping.

Daunnya biasanya berwarna hijau gelap hingga hijau terang.

Namun tampilan daun bawang ini sedikit mirip dengan bawang prei sehingga banyak orang sering salah sebut.

Meski demikian, keduanya berbeda.

Daun bawang dikenal dengan sebutan green onions dalam bahasa Inggris, sementara bawang prei disebut leeks.

Penggunaannya pun berbeda pada masakan.

Lihat berikut ini selengkapnya perbedaan daun bawang dan bawang prei.

Beda Daun Bawang dan Bawang Prei 

Ada beberapa perbedaan daun bawang dan bawang prei yang bisa kamu simak, dilansir dari Master Class berikut ini.

Baca Juga: Cuma Modal Hidung dan Tangan, Ini 4 Cara Membedakan Telur Ayam Segar dengan yang Sudah Busuk

1. Spesies

Jenisnya sama, tetapi daun bawang dan bawang prei berasal dari spesies berbeda.

Bawang prei termasuk dalam spesies Allium ampeloprasum, sementara daun bawang termasuk spesies Allium cepa.

Famili allium dari keduanya juga mencakup bawang merah, bawang bombai, dan kucai.

2. Ukuran bawang prei lebih besar

Daun bawang lebih kecil daripada bawang prei. Biasanya dijual dalam bentuk ikatan.

Sementara itu, bawang prei umum dijual berbentuk batang tunggal, meskipun ada juga yang mengikatnya seperti daun bawang.

3. Rasa daun bawang lebih tajam

Daun bawang dan bawang prei sama-sama beraroma khas yang juga biasa tercium dari jenis bawang lainnya.

Namun, rasa bawang prei lebih ringan dan lembut, sedangkan daun bawang tercium lebih tajam.

4. Bawang prei lebih lama dimasak

Bawang prei membutuhkan waktu lebih lama untuk dimasak agar terasa empuk. Biasanya digunakan dalam sup.

Daun bawang lebih cepat matang dan lebih sering digunakan dalam masakan tumis dan gorengan.

Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Inilah Perbedaan Mencolok Buras dan Lontong yang Sering Dijadikan Hidangan Lebaran

Cara menyimpan daun bawang di kulkas agar tidak berlendir

Pertama, lepaskan semua kemasan atau karet gelang dari daun bawang dan pisahkan.

Jika ada yang sudah berlendir, pisahkan dan manfaatkan untuk Anda tanam dengan memasukkan ke dalam wadah kompos.

Lalu untuk yang masih segar tadi, sebarkan tisu dapur kering dan letakkan daun bawang di atasnya dengan sedikit ruang di antara masing-masing.

Lapisi dengan tisu dapur kering lagi, lalu gulung dengan hati-hati menjadi bundel.

Masukkan semuanya ke dalam kantong ziplock, tekan sebagian besar udara keluar, dan tutup.

Simpan di laci kulkas yang biasa digunakan untuk menyimpan sayuran.

Alasan daun bawang layu dan berlendir adalah karena kelembapan yang terperangkap.

Anda membutuhkan keseimbangan kelembapan saat menyimpan daun bawang di kulkas, yaitu cukup agar tidak mengering tetapi tidak terlalu banyak karena akan mempercepat pembusukan.

Tisu dapur membantu mencegah terlalu banyak akumulasi kelembapan, sementara kantong ziplock mencegahnya mengering.

Daun bawang yang disimpan dengan cara ini bertahan antara dua hingga tiga minggu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Beda Daun Bawang dan Bawang Prei yang Terlihat Sangat Mirip

Baca Juga: Perbedaan Tempe yang Dibungkus Plastik dan Daun Pisang, Lebih Sehat yang Mana?