Josh Mitchell, seorang teknisi HVAC dan pemilik AirConditionerLab, menjelaskan bahwa kegiatan sehari-hari seperti memasak, mengeringkan pakaian, dan menjalankan mesin pencuci piring dapat menghasilkan banyak panas di rumah.
Meskipun tidak mungkin untuk menghentikan kegiatan-kegiatan ini sepenuhnya, Mitchell menyarankan untuk menghindari penggunaan peralatan yang menghasilkan panas saat suhu udara sedang sangat tinggi.
Sebagai gantinya, ia merekomendasikan menjadwalkan kegiatan tersebut pada pagi atau sore hari ketika suhu biasanya lebih dingin.
Perubahan sederhana ini dapat membuat perbedaan nyata dalam menjaga suhu rumah tetap nyaman.
2. Membiarkan terlalu banyak sinar matahari masuk
Sebagian besar pemilik rumah menyukai masuknya cahaya alami ke dalam ruangan, terutama pada hari-hari cuaca panas yang cerah.
Namun, Dave Bringer, pemilik Bringer Appliance Repair, memperingatkan tentang risiko terlalu banyaknya cahaya matahari yang masuk.
"Sinar matahari berlebih dapat menciptakan lingkungan yang panas di dalam rumah Anda," katanya.
Untuk mencegah hal ini, Bringer menyarankan penggunaan tirai dan kerai untuk menghalangi sinar matahari.
Jika memang perlu membiarkan cahaya matahari masuk, lakukan dengan jumlah yang terbatas. Ini dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap nyaman.
3. Rumah tidak memiliki insulasi yang memadai
Menurut Tom Allan, seorang ahli pemanas yang juga menjabat sebagai Manajer Umum Easy Boiler, salah satu kesalahan yang membuat rumah terasa panas adalah kurangnya insulasi yang memadai.
Baca Juga: 4 Benda Di Rumah yang Paling Boros Listrik, No. 1 Bukan AC Tapi Ada Di Dapur
Insulasi adalah bahan atau lapisan material yang digunakan untuk menghalangi atau memperlambat perpindahan panas, bunyi, atau arus listrik dari satu area ke area lainnya.