Sajian nasi berbentuk kerucut dengan aneka lauk pauk dan ditempatkan dalam tampah ini merupakan tradisi sajian yang digunakan dalam perayaan. MUlai dari acara ulang tahun hingga syukuran.
Tumpeng memiliki simbol yang erat dengan ajaran makna hidup. Bentuknya yang kerucut berkaitan dengan kondisi geografis Indonesia, terutama pulau Jawa, yang dipenuhi oleh jajaran gunung berapi.
Ternyata nasi tumpeng zaman dulu terbuat dari nasi putih lo sobat, bukan nasi kuning seperti tumpeng jaman sekarang. Zaman dulu juga, sesepuh yang memimpin doa selamatan biasanya akan menguraikan terlebih dahulu makna yang terkandung dalam sajian tumpeng. Apa saja makna-makna dari hidangan nasi tumpeng?
1.Nasi Putih : melambangkan tangan merapat menyembah kepada Tuhan. Bentuk gunungan ini juga bisa diartikan sebagai harapan agar kesejahteraan hidup kita semakin “naik” dan “tinggi”
2.Ayam : ayam yang dimasak utuh dengan bumbu kuning merupakan simbol menyembah Tuhan dengan khusyuk dengan hati yang tenang. Menyembelih ayam jago juga mempunyai makna menghindari sifat-sifat buruk.
3.Ikan teri : melambangkan kebersamaan dan kerukunan.
4.Telur : yang direbus pindang bukan didadar atau mata sapi. Disajikan utuh dengan cangkangnya. Sehingga harus dikupas dahulu sebelum dimakan yang melambangkan semua tindakan kita harus direncanakan (dikupas), dikerjakan sesuai rencana dan dievalluasi hasilnya demi kesempurnaan.
5.Sayuran dan urap : sayuran yang melambangkan banyak makna, sseperti tumbuh, ayem tentren, keinginan tercapai. Dan bumbu urap berarti hidup atau urip atau mampu menghidupi (menafkahi) keluarga.
Ghitha
Baca juga :