Makanan Khas Imlek dan Fakta Uniknya

By dedeayu, Kamis, 28 Januari 2016 | 17:00 WIB
Makanan Khas Imlek dan Fakta Uniknya (dedeayu)

SajianSedap.com – Meski rumah sudah tertata rapih dan angpao sudah disiapkan, perayaan Imlek masih terasa kurang jika makanan khas Imlek tidak tersaji lengkap.

Siu mie, jiaozi, kue keranjang, yusheng, ikan bandeng, dan manisan segi delapan, harus lengkap tersedia.

Siu mie

Sebenarnya mi goreng biasa, hanya saja isiannya sangat lengkap. Biasa disajikan untuk santap malam menjelang tahun baru Imlek dengan ditemani arak sebagai minumannya, siu mie merupakan  simbol panjang umur.

Konon bagi siapa yang menyantapnya, selain akan mendapat umur yang panjang, juga akan mendapat kebahagiaan serta limpahan rejeki.

Sebelum makan siu mie, ucapkanlah doa dan harapan untuk tahun yang baru.

Jiaozi

Adalah makanan dari daging yang dibungkus kulit pangsit dan dimasak dalam air. Umumnya sebelum pukul 12 malam tahun baru Imlek, setiap keluarga telah selesai membungkus semua pangsit, tinggal menunggu waktu memasak dan memakannya (jiaozi biasa dimasak dan dimakan antara pukul 11 malam hingga pukul 1 dini hari).

Kenapa harus malam? Karena waktu-waktu itu merupakan waktu pergantian dari tahun yang lama ke tahun yang baru. Makan jiaozi mengandung arti “melepas tahun lama dan menyongsong tahun baru”.

Kue keranjang

Kue keranjang memiliki nama asli Nian Gao atau Ni-Kwe. Nian berarti tahun dan Gao berarti kue. Tapi, Gao juga terdengar seperti kata tinggi. Makanya, kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat. Tingginya tingkat kue keranjang menandakan kemakmuran si pemilik rumah. Biasanya, kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya. Ini merupakan simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkok.

Yusheng