Olahan Jagung Tradisional yang Mulai Langka

By dina, Rabu, 19 Oktober 2016 | 17:00 WIB
Olahan Jagung Tradisional yang Mulai Langka (dina)

      SajianSedap.com – Olahan jagung tradisional sangat enak rasanya. Ia juga mengenyangkan karena tinggi karbohidrat dan gula. Namun, kini banyak olahannya yang sudah langka. Ini sangat disayangkan karena hidangan tradisional ini tidak kalah dengan hidangan jagung modern.

      Simak apa saja olahan jagung tradisional yang bisa kita buat di rumah agak tidak punah.

Jenang Jagung (Palembang)

      Jenang jagung merupakan sejenis kue Palembang yang bercita rasa manis. Ia memiliki rasa manis jagung yang alami dari gula pasir. Bentuknya mirip dengan puding namun bertekstur kenyal. Sayang, kini penjualnya sudah berkurang.

Grontol Jagung (Jawa Tengah)

      Grontol terbuat dari jagung yang direbus lalu dicampur dengan kelapa parut dan gula. Tadinya, camilan ini digemari apalagi di kalangan pecinta jajanan tradisional, bahkan di kota-kota besar. Namun, kini ia jarang ditemui. Di daerah asalnya saja, jumlahnya sudah berkurang.

Jagung Bose (Nusa Tenggara Timur)

      Bose, merupakan sarapan khas masyarakat NTT. Ia dibuat dari jagung pipil yang direbus dengan bersama dengan kacang merah, santan kelapa dan garam. Selain dengan jagung pipil biasa, masyarakat NTT juga suka membuat Bose dengan jagung muda. Kemunculan Bose di NTT sangat bergantung pada hasil panen. Apabila para petani jagung gagal panen, Bose jadi langka.

Nasi Jagung (Indonesia Timur)

      Nasi jagung merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia Timur. Walaupun begitu, nasi jagung sudah jarang ditemukan di warung makan, dan hanya bisa ditemui di pasar. Padahal, nasi jagung bisa jadi alternatif yang aman bagi orang yang diabetes. Di Mojokerto, ada Festival ‘Nasi Jagung Sambel Wader’ untuk mengenang Kerajaan Majapahit.

Binthe Biluhuta (Gorontalo)

       Binte biluhuta adalah salah satu nama masakan asal Sulawesi Utara. Masakan ini terbuat dari jagung manis yang dipipil, udang kupas, dan kelapa parut. Dalam Bahasa Indonesia, ‘Binthe Biluhuta’ berarti jagung yang disiram.