Di Mawar Art Lombok, Pakis Ketak Diolah Jadi Kerajinan Anyaman yang Mendunia!

By dina, Rabu, 10 Mei 2017 | 05:20 WIB
Di Mawar Art Lombok, Pakis Ketak Diolah Jadi Kerajinan Anyaman yang Mendunia! (dina)

      SajianSedap.Grid.ID -- Mawar Art, usaha kerajinan anyaman pakis ketak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, merupakan buah kekompakan pasangan muda Mawaryanti dan Suhartono. Usaha ini teruji selama 18 tahun dalam merintis bisnis untuk menegakkan perekonomian keluarga. Belajar dari siklus jatuh bangunnya usaha, akhirnya mereka berlabuh pada pemanfaatan sumber daya alam sekitar mereka tinggal yaitu tanaman liar ketak.

      Kini, keduanya sukses menjadi pengusaha anyaman ketak terbesar di Lombok. Jumlah karyawannya mencapai lebih dari 500 orang. Produk anyaman buatan keduanya pun laris manis hingga ke mancanegara. Berbekal ketrampilan menganyam, Mawaryanti mencoba berinovasi dengan bentuk-bentuk lain seperti tas dengan berbagai desain untuk melestarikan budaya Lombok. Melihat ketekunan sang istri, akhirnya Suhartono memilih fokus mengambangkan usaha anyaman ketak bersama sang istri.

      Mawaryanti menekuni  anyaman ketak berawal dari niat untuk melestarikan budaya, sekaligus menjadi lahan bisnis keluarganya. “Kami ingin melestarikan anyaman dari tanaman khas Lombok ini. Sebelumnya sempat dikombinasi dengan rotan dan bambu, tapi ternyata ketak punya daya tarik sendiri. Lebih awet dan tahan lama, kena air tidak berjamur, bebas dari hama kutu, dikirim ke luar negeri pun aman,” jelas Mawaryanti.

(Baca juga: Pakis Kuah Santan, Tersaji Dalam 20 Menit)

      Tentu, perjalanan usaha anyaman milik Mawaryanti dan Suhartono, yang kemudian dinamakan Mawar Art, ini tak selalu mulus. Saat terjadi tragedi bom di Bali tahun 2002 silam, banyak orang yang ketakutan menyambangi Lombok. Akibatnya, banyak pengrajin ketak yang gulung tikar.  Pasangan suami istri ini pun pernah kena tipu salah seorang pembeli hingga merugi ratusan juta rupiah.

      Meski begitu, keduanya tak patah asa. Untuk memasarkan produk, Mawaryanti memberanikan diri berangkat ke Jakarta mengikuti sebuah kompetisi yang diselenggarakan pemerintah. Hadiah kompetisi itu adalah kesempatan menampilkan produk kerajinan di pameran internasional di Korea.

      Akhirnya, setelah mengikuti total 4 tahap seleksi, produk anyaman ketak buatannya dinyatakan lolos mengikuti pameran internasional di Korea. “Alhamdulillah, perjuangan tidak sia-sia. Besoknya saya baru bisa pulang ke Lombok dan mempersiapkan pameran selama 3 bulan,” ucapnya penuh syukur.

(Baca juga: Resep Pakis Masak Asam Santan)

      Sukses tak lepas dari kerja keras. Setelah sibuk mempromosikan produknya kesana kemari, bisnis anyaman buatannya pun diganjar penghargaan One Village One Product (OVOP) dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Mawaryanti menerima penghargaan sebagai salah satu pelaku industri kecil dan menengah dengan klasifikasi “Bintang 5” pada 22 Desember 2015 silam.

     Di kelas internasional, ia juga mendapat penghargaan dari World Craft Council (WCC) untuk kategori produk kerajinan tangan terbaik se-Asia Tenggara tahun 2014. Selain itu penghargaan UNESCO Award saat Trade Expo di Jakarta tahun 2010 pun berhasil ia gondol pulang. (Wida Citra Dewi)

(Baca juga: Es Krim Mawar Cantik)

(Baca juga: Ayo Ajak Si Kecil Membuat Roti Mawar Salami Cantik nan Gurih Ini!)

(Baca juga: Resep Sayur Godog Daun Pakis Labu Parang)