Risiko Bila Si Kecil Sudah Kecanduan Gula dan Garam dalam MPASI-nya

By Virny Apriliyanty, Selasa, 24 April 2018 | 10:37 WIB
Risiko Bila Si Kecil Sudah Kecanduan Gula dan Garam dalam MPASI-nya (Virny Apriliyanty)

Diabetes

Gula adalah sumber kalori, dan saat asupan kalori ini meningkat, kenaikan berat badan pun akan meningkat.

Sebagian besar buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian memiliki kandungan gula alami yang merupakan pembawa nutrisi, seperti vitamin C, folat, dan vitamin B.

Tapi, menurut American Academy of Pediatric (AAP) bisa jadi masalah diabetes jika kandungan gula lain ditambahkan dalam konsumsi buah dan sayuran alami ini, karena rasa manis juga dapat menimbulkan sifat adiktif, atau kecanduan.

Hipertensi

Garam secara alami terdapat disetiap makanan. Namun anak di bawah usia dua tahun tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan garam berlebih.

Institute of Medicine dan WHO mengatakan, mengonsumsi garam harus dibatasi bagi anak usia d ibawah 2 tahun, untuk menghindari CVD (Cardiovascular Deasase) seperti hipertensi (tekanan darah tinggi).

Mengonsumsi banyak garam akan membuat tubuh haus, sehingga kita akan terus minum.

Dengan demikian volume darah akan bertambah karena garam bersifat mengikat air.

Pertambahan volume darah akibat banyaknya kandungan air ini seharusnya akan di buang oleh ginjal melalui air seni.

Tapi karena garam jugalah, air ini akan dipertahankan oleh tubuh akibat sifat garam yang lain yaitu antidiuretik, sehingga menyebabkan ginjal menyerap kembali sebagian besar air yang telah disaringnya sebelum dikeluarkan menjadi air kemih.

Masuknya air dalam jumlah besar ke dalam pembuluh darah menyebabkan volume darah yang ada dalam sistem peredaran darah bertambah.