Jalani Tradisi Akikah, Siti Nurhalizah Suapi Ini Pada Anaknya Agar Hidupnya Berkah

By Sajian Sedap, Senin, 26 Maret 2018 | 11:44 WIB
Jalani Tradisi Akikah, Siti Nurhalizah Suapi Ini Pada Anaknya Agar Hidupnya Berkah (Sajian Sedap)

SajianSedap.grid.id – Kebahagian Siti Nurhalizah menyambut putri pertamanya masih belum usai.

Minggu (25/03) , Ia dan sang suami, Sri Khalid Mohamad Jiwa, mengadakan acara akikah untuk putri pertamanya.

Acara ini diselenggarakan 7 hari setelah kelahiran putrinya.

Lebih spesialnya lagi, Siti Nurhalizah akhirnya memberikan nama putrinya, yakni Fatimah Az-Zahra dan juga pertama kalinya Ia memperlihatkan anaknya pada khalayak publik.

Melalui akun Instagram, penyanyi Cindai ini mengunggah foto-foto saat acara tersebut berlangsung.

Ada satu momen yang menarik perhatian netizen, yaitu saat putrinya disuapi sesuatu oleh orang-orang yang datang.

Kira-kira apa yang disuapi, ya?

Yuk, lihat penjelasannya berikut ini!

Penjelasan Tentang Tahnik

Dalam caption foto, Siti menyebutkan majlis maulid nabi, aqiqah, dan tahnik sebagai rangkaian acaranya.

Nah, bagian menyuapi bayi itu masuk ke dalam tahnik.

Ternyata tahnik adalah tradisi memberi makan kurma yang telah dikunyah ke dalam mulut bayi.

(Baca juga: Sophia Latjuba Dibuat Geleng-Geleng Kepala Karena Ulah Kasir Supermarket, Kacau Deh!)

(Baca juga: Bubur Sumsum Tidak Akan Menggumpal Lagi Kalau Kita Ikuti Tips Mudah Ini)

Tradisi ini merupakan hal yang dilakukan dalam Islam.

Kurma digosokkan pada rongga mulut bayi, terutama di tempat tumbuhnya gigi bayi dan langit-langit mulut bayi.

Hal ini bertujuan agar bayi terlatih merasakan makanan lewat mulutnya.

Selain itu, buah kurma juga mengandung khasiat yang bisa menguatkan imun bayi.

(Baca juga:  5 Resep Sambal Goreng Maknyus Untuk Makan Siang Hari Ini, Siapa Mau Coba?)

(Baca juga: Bintik Susu pada Wajah, Begini Cara Menghilangkannya Secara Alami)

Syarat untuk menyuapi kurma pada bayi adalah dengan membuka mulut bayi lebar-lebar.

Dengan begitu, nantinya kurma akan lebih mudah masuk ke dalam perutnya.

Orang-orang yang mentahnik pun tidak bisa sembarangan, hanya dari kalangan ulama, ustadz, orang shalih, atau orang tuanya sendiri.

Itu karena sambil mentahnik, orang-orang tersebut akan mendoakan keberkahan untuk sang bayi.

Bagaimana kalau tidak ada kurma?

Kita bisa menggantinya dengan sesuatu yang manis lainnya, namun disarankan menggantinya dengan madu.

Bisa juga menambahkannya dengan air zam-zam.

Demikian penjelasan tentang tahnik.

Jadi pemberian kurma kepada bayi ternyata memang ada tujuan tertentu.

Semoga Fatimah Az-Zahra tumbuh jadi anak yang sehat, cerdas, dan selalu diberikan kebahagiaan. (MA/Berbagai sumber)

(Baca juga: Nia Ramadhani Sukses Bikin Suami Bahagia, Buktinya Berat Ardi Bakrie Naik Sampai Segini )

(Baca juga: Olah Tahu Jadi Sajian Istimewa dengan Resep Tahu Dadar Khas Wonosobo )