Sajiansedap.id – Jika seorang anak mengidap sebuah alergi, sang ibu pasti akan berhati-hati memilih makanan untuknya.
Si anak pun pasti akan diminta untuk hati-hati juga dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.
Namun hal ini ternyata tidak cukup untuk menyelamatkan nyawa Alexi Ryann Stafford, seorang remaja berusia 15 tahun asal Florida, Amerika Serikat.
Ia meninggal dalam waktu 90 menit setelah mengonsumsi kukis kemasan.
BACA JUGA : Yuni Shara Unggah Menu Sarapan, Warganet Salah Fokus dengan Tumpukkan Botol Vitaminnya
Dilansir dari today.com, Alexi tidak sengaja memakan kukis kemasan yang mengandung selai kacang saat berada di rumah temannya.
Padahal, Ia menderita alergi kacang.
Waduh, kok bisa enggak ketahuan?
BACA JUGA : Rahasia Saus Kacang yang Lezat untuk Berbagai Sajian Ada di Sini, Langsung Coba!
Gejala Alergi Kacang yang Muncul Sebelum Alexi Meninggal
Setelah memakan kukis kemasan tersebut, Alexi merasakan kesemutan pada mulutnya.
Ia pun langsung pulang ke rumah saat itu juga.
Saat tiba di rumah, Alexi mengalami syok anafilaksis, yaitu sebuah reaksi alergi serius yang diawali dengan pusing, hilang kesadaran, pernafasan terhenti, bahkan sampai kematian.
Sempat sadarkan diri, orang tuanya langsung memberikan epi pen, sebuah suntikan untuk mengatasi reaksi alergi.
Kemudian mereka menunggu tim paramedis untuk datang ke rumah agar Alexi diberi penanganan lebih lanjut.
Sayangnya, Alexi tidak bertahan lama, dan akhirnya meninggal dunia dalam jangka waktu 90 menit setelah memakan kukis selai kacang kemasan.
BACA JUGA : Jangan Minder Menjadi Pemula, Tunjukan Keahlian dengan Resep Udang Tofu Tumis Taosi yang Mudah Ini
Kemasan Kukis Memiliki Warna Merah Yang Sama Namun Beda Varian Rasa
Berdasarkan penuturan Kellie Travers-Stafford, ibu dari Alexi, perusahaan kukis kemasan tersebut dianggap rancu dalam memberikan informasi terkait bahan kacang yang ada di dalamnya.
Pasalnya, warna kemasan kukis tersebut sama dengan warna kemasan kukis yang biasa mereka berikan untuk Alexi.
Mereknya pun sama, namun bedanya, ada yang mengandung kacang dan ada yang tidak mengandung kacang.
BACA JUGA : Begini Kalau Juragan Soimah Santap Nasi Kucing Tapi Belum Mandi, Langsung Jadi Sorotan!
Warna kemasan tersebut sebelumnya hanya digunakan untuk membedakan tekstur kukis.
Ada yang renyah, kenyal, dan reguler.
Namun naas, kukis kemasan berwarna merah yang ada di rumah temannya tersebut ternyata mengandung kacang.
Inilah yang sangat disayangkan Kellie dan warganet.
BACA JUGA : Traktir Pacar di Resto Mewah, Billy Syahputra Malah Ajak Orang Tua Beli Jajanan SD
Himbauan Bagi Perusahaan Makanan Kemasan yang Mengandung Bahan Pemicu Alergi
Pihak perusahaan mengatakan bahwa adanya kandungan kacang telah tertera secara visual pada label dan ditulis pula di daftar bahan pembuatnya.
Namun Kallie meminta agar informasi tersebut harus terlihat lebih menonjol.
Warganet yang mengomentari postingan Facebook Kallie juga turut meminta perusahaan agar merubah warna kemasan sesuai dengan bahan kandungan yang terdapat di dalamnya.
BACA JUGA : Resep Tekwan yang Satu Ini Bikin Santap Siang Anda Hari Ini Terasa Begitu Mewah
Mereka meminta untuk tidak menyamakan warna kemasan makanan yang mengandung bahan pemicu alergi dengan yang tidak.
Agar konsumen, khususnya pengidap alergi, dapat dengan mudah membedakan mana yang harus dikonsumsi.
BACA JUGA : Intip Dapur Bernuansa Monochrome di Rumah Rieta Amilia, Penuh Banget!
Himbauan Bagi Penderita Alergi yang Mengonsumsi Makanan Kemasan
Dr. Adriana Bonansea-Frances, seorang dokter di Pusat Pelayanan Alergi dan Asma, Florida, mengungkapkan bahwa peristiwa ini menjadi pengingat yang sangat penting.
Terutama bagi orang-orang yang memiliki alergi agar lebih berhati-hati lagi.
Setiap ingin mengonsumsi makanan kemasan, harus selalu cari tahu dan lihat label yang tercetak.
Baca berulang kali bahan pembuat makanan kemasan untuk mengurangi kecelakaan seperti ini.
BACA JUGA : Rasanya yang Manis dan Legit, Wheat Banana Roll ini Pasti Jadi Menu Sarapan Favorit
Sebuah kesedihan dan penyesalan yang ironis diutarakan Kellie melalui akun Facebook pribadinya:
“Hati kami sangat hancur dan kami masih tidak percaya hal ini terjadi. Seluruh hidup kami didedikasikan untuk menjauhkan anak kami hanya dari satu bahan makanan, yaitu kacang.”