Sajiansedap.id - Pesan berantai mengenai berbagai produk bumbu yang mengandung babi dipastikan adalah Hoaks.
Ketidakbenaran pesan ini sudah diklarifikasi langsung oleh Wakil Sekretaris Jenderal MUI Dr. Najamudin Ramli.
Dilansir dari Kompas.com, Dr. Najamudin Ramli mengatakan bahwa MUI tidak pernah menyebarkan pesan yang mengatakan adanya kandungan babi dalam beberapa produk pangan di Indonesia.
Cantuman "Bidang Kerja Sama Internasional-MUI Pusat" dalam pesan tersebut dipastikan merupakan perlakuan orang yang tidak bertanggung jawab.
Dalam pesan yang beredar pada aplikasi obrolan Whatsapp tersebut, disebut beberapa merk produk pangan merk Indonesia yang diduga mengandung babi.
BACA JUGA: Sore-Sore Begini, Enggak Ada yang Mengalahkan Segarnya Es Rujak Buah Ini!
Isi pesan tersebut adalah:
DIPERINGATKAN KPD SELURUH UMAT ISLAM TDK MEMBELI ATAU MENJUAL BUMBU MASAK/MAKANAN YG MENGANDUNG BABI..ATAU BARANG HARAM SBGMN DAFTAR DIBAWAH INI:Hati2 sekali yaa memilihnya...
TOLONG SHARE KE GRUP LAIN ATAU KPD TEMAN2 SEBANYAK MUNGKIN SESAMA MUSLIM SAMBIL BERIBADAH.
Kabar dari Pondok Wali Barokah, Burengan, Kediri, untuk intern.
Wanhat (Dewan Penasehat) meminta penelitian kesehatan untuk bahan makanan yang mengandung babi...
Dari 8 barang yang diteliti:
1. Masako; positif (mengandung babi);
2. Royko, negatif (tidak mengandung babi;
3. Micin sasa; positif (mengandung babi);
4. Micin ajinomoto positif (mengandung babi);
5. Indomiegoreng bumbunya positif (mengandung babi);
6. Saori-saos tiram negatif (tidak mengandung babi);
7. Tepung bumbu sasa negatif (tidak mengandung babi);
8. Tepung bumbu sajiku negatif (tidak mengandung babi:
Supaya diperhatingan...
Alhamdulillah akhirnya Umat Muslim tahu juga, semoga bermanfaat.
Posting darri;
K.H. DR. MUCHYiDIN JUNAIDI, LC, MA
BIDANG KERJA SAMA INTERNASIONAL-MUI PUSAT hati hati ibu ibu yg suka pakai bumbu penyedap pilihlah yang halal.
BACA JUGA: Istimewakan Santap Malam dengan Kehadiran Sambal Goreng Ati Ampela
Dari pesan di atas, Kompas.com selaku media yang melakukan verifikasi fakta mengenai kebenaran pesan ini mengatakan bahwa pesan ini merupakan berita palsu atau hoaks.
Hal ini dikuatkan dengan sertifikasi halal yang tertera di setiap produk yang tercantum dalam pesan tersebut.
Kebohongan akan konten berita dalam pesan berantai ini juga diperkuat dengan pernyataan dari Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI DKI Jakarta Ir. Osmena Gunawan.
”Hoaks sudah dari beberapa tahun lalu yang diulang-ulang,” ujar Osmena.
Ketidakbenaran berita ini semakin diperkuat dengan klarifikasi dari Head of Corporate Public Relation Indofood, Novi Arlaida yang mengatakan bahwa kehalalan produk Indofood sudah diakui oleh berbagi lembaga termasuk LPPOM MUI, Pondok Wali Barokah, dan BPOM RI.
BACA JUGA: Risih Karena Tumit Pecah-Pecah? Tenang, Minyak Zaitun Dapat Mengatasinya dalam Semalam!
BACA JUGA: Bagai Langit dan Bumi, Begini Beda Sikap Suami Ayu Dewi Sebelum dan Sesudah Menikah, Dasar Lelaki!