SajianSedap.id- Agar tak sering jajan atau beli di luar, kita pasti sering menyiapkan bekal sekolah untuk si kecil.
Beragam bentuk tempat bekal dibeli agar si kecil tertarik dan semakin semangat bawa bekal.
Namun tahukah Anda, bahwa tempat bekal yang terbuat dari plastik ternyata bisa mengancam kesehatan si kecil.
Mari simak info selengkapnya berikut ini.
BACA JUGA : ART-nya Kabur, Lucinta Luna Langsung Pecat Lewat Instagram Story!
Kesehatan Anak Terganggu Akibat Makanan yang Mengandung Zat Kimia Langsung dan Tak Langsung
Sebuah artikel press release dari Akademi Pendidikan Dokter Anak di Amerika (American Academy of Pediatrics –disingkat AAP) mengungkapkan hasil penelitian terbaru.
Gangguan kesehatan pada anak ternyata dapat disebabkan oleh makanan dengan zat kimia langsung dan tak langsung.
Contoh makanan dengan zat kimia langsung adalah makanan yang mengandung pewarna makanan, penguat aroma, atau penguat rasa.
Sedangkan contoh makanan dengan zat kimia tak langsung maksudnya adalah kemasan yang mengandung plastik, lem, pewarna, kertas, kardus, dan berbagai jenis lapisan lainnya pada proses pengemasan.
BACA JUGA : Garpu bisa Digunakan untuk Kontur Hidung? Beauty Youtuber Ini Telah Membuktikannya dengan Mudah
Zat kimia ini dapat berbahaya bagi kesehatan anak, karena dapat menimbulkan gangguan hormon, pertumbuhan, serta perkembangan fisiknya.
Jika makanan kemasan atau makanan yang disimpan pada wadah plastik dipanaskan dalam microwave, zat kimia yang terkandung di dalamnya bisa bocor ke makanan.
Hal ini tentunya sangat membahayakan.
BACA JUGA : Anggota Keluarga Pasti Makan dengan Lahap Kalau Sudah Tersaji Tumis Kacang Taoge
Tak hanya microwave, wadah plastik juga dihimbau untuk dicuci secara manual, tidak dengan mesin cuci piring.
Meskipun mustahil untuk tidak menggunakan plastik sama sekali, namun AAP menyarankan sebaiknya benar-benar menjauhi 3 jenis wadah plastik dengan kode daur ulang ulang ini:
3-phthalates: terdapat pada plastik bening yang biasa digunakan untuk menutup buah, terdapat juga pada wadah penyimpanan yang digunakan dalam produksi makanan industri seperti saus botolan, kecap, dan selai.
6-styrene: terdapat pada sterofoam
7-bisphenols: terdapat pada kaleng susu atau kaleng makanan beku
BACA JUGA : Lupakan Salon! Rempah Ini Bisa Bikin Alis Mata Jadi Semakin Cetar dan Cara Gunakannya Gampang Banget
Selain himbauan di atas, AAP juga merekomendasikan langkah aman dan sederhana yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk membatasi jumlah zat kimia yang terpapar pada makanan:
- Beli dan masak sayuran serta buah segar lebih banyak ketimbang daging olahan (sosis, kornet, nugget)
- Wadah plastik jangan digunakan untuk memanaskan makanan di microwave, karena suhu tinggi dapat menyebabkan zat kimia bocor ke makanan
- Gunakan bahan alternatif lain selain plastik, seperti kaca atau stainless steel
- Hindari menggunakan wadah plastik dengan kode daur ulang 3 (phthalates), 6 (styrene), dan 7 (bisphenols), kecuali terdapat label “biobased” atau “greenware”
- Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah memegang makanan
- Selalu bersihkan buah dan sayur yang tidak perlu dikupas sebelum dikonsumsi
Jadi, sebelum siapkan bekal untuk anak sekolah, jangan lupa perhatikan wadah bekalnya juga, ya.
BACA JUGA : Posisi Manusia Semakin Terancam, Robot Di Restoran Ini Mampu Membuat Hamburger dengan Cepat