Telah banyak penelitian yang menemukan antara kaitan daging merah dengan risiko kanker.
World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia pun menempatkan daging merah yang diproses, seperti sosis dan bacon, ke dalam daftar makanan yang bersifat karsinogen.
Karsinogen adalah zat yang menyebabkan bertumbuhnya sel kanker.
Konsumsi daging merah yang berlebihan dalam waktu lama memang dikhawatirkan bisa memicu kanker.
Posisi Manusia Semakin Terancam, Robot Di Restoran Ini Mampu Membuat Hamburger dengan Cepat
Terutama, daging merah yang dimasak terlalu matang atau sampai gosong, baik karena dibakar atau digoreng.
Permasalahan bukan soal dibakar menggunakan areng, namun Akibat dipanasi terlalu lama.
Hal tersebut membuat zat pada daging berubah jadi zat yang bersifat karsinogenik
Bahkan dalam penelitian di Amerika Serikat, daging merah dikatakan bisa memicu terbentuknya sel kanker karena mengandung molekul Neu5Gc.
Molekul tersebut banyak ditemukan di daging sapi, babi dan domba.
Konsumsi dalam jumlah berlebihan bisa menyebabkan peradangan dalam tubuh.
Dalam jangka panjang, dapat membentuk sel-sel abnormal di tubuh.
Meski begitu, penelitian mengenai daging merah maupun daging merah olahan sebagai salah satu pemicu kanker pun masih terus dilakukan.
Namun, daging merah juga bukan satu-satunya makanan yang memicu kanker.
Menurut Anky, hindari juga makanan berpengawet dan menggunakan pewarna buatan. Selain itu, hindari konsumsi makanan atau minuman panas menggunakan plastik melanin.
Plastik bisa bereaksi dengan panas menjadi zat kimia yang membahayakan tubuh.
Jangan lupa, masih banyak faktor lain yang bisa membentuk sel kanker, seperti merokok, kegemukan, jarang olahraga, hingga genetik.
Nah, jadi bukan berarti tidak boleh konsumsi daging merah.
Hanya saja yang terpenting, jangan makan daging merah yang terlalu matang atau gosong dalam jumlah berlebihan.
2 Alasan Berikut Jadi Bukti Bahwa Sedotan Stainless Steel Jauh Lebih Aman daripada Sedotan Plastik