Sama-Sama Mi Instan, Ternyata Kemasan Cup Lebih Berbahaya Ketimbang Kemasan Plastik, Alasannya Tak Terduga

By Ellytarahma, Jumat, 24 Agustus 2018 | 18:30 WIB
Mi Instan Bungkus Plastik Vs Cup (Kolase)

Sajiansedap.id - Sudah tidak bisa dipungkiri bahwa mi instan merupakan makanan kesukaan hampir semua orang.

Disamping penyajiannya yang mudah dan cepat, rasa yang nikmat juga menjadi daya tarik tersendiri untuk mi instan.

Tingginya konsumsi mi instan ini menyebabkan banyaknya produk inovasi pangan dari makanan yang satu ini.

Salah satunya adalah pembuatan mi instan berbentuk cup atau gelas yang mengusung kepraktisan.

BACA JUGA: Salut! Atlet Senam Artistik Ini Raih Medali Emas Walau Bertanding Saat Sedang Diare

Diwadahi dengan cup yang terbuat dari bahan styrofoam, mi instan cup dinilai jauh lebih efisien karena mudah untuk dibawa ke mana saja.

Mi instan jenis ini juga bisa dikonsumsi hanya dengan menyeduhnya dengan air panas.

Meskipun sama-sama mi instan, apa, sih, perbedaan antara mi instan bungkus plastik dan cup?

Lebih aman yang mana untuk dikonsumsi?

BACA JUGA: Kebingungan dalam Membuat Kol Gulung Isi Bumbu Gado-Gado Pasti akan Sirna dengan Resep yang Satu Ini

Bungkus Plastik vs Cup

Kemasan yang sudah jelas berbeda dan cara pengolahan yang juga berbeda, menyebabkan adanya perbedaan yang cukup besar antara mi instan bungkus plastik dan cup.

Mi instan bungkus plastik memerlukan proses memasak yang lebih lama dan lebih rumit dari pada mi instan cup yang tinggal disiram dengan air panas.

Selain itu, jenis mi yang digunakan juga berbeda karena cara memasak yang berbeda pula.

Mii instan bungkus plastik memiliki tekstur mi yang cenderung gepeng sehingga memerlukan waktu yang lebih panjang untuk memasaknya.

Sedangkan, mi instan cup memiliki tekstur mi sebaliknya agar lebih mudah matang walaupun hanya diseduh dengan air panas saja.

BACA JUGA: Bukannya Menjalankan Tugas, Seorang Pengasuh Di Cina Malah Minum Susu Bayi yang Diasuhnya, Kok Kebalik?

Aman Mana? Bungkus Plastik atau Cup?

Mi Instan Bungkus Plastik Lebih Aman

Bahaya mengenai konsumsi mi instan tentu sudah diketahui hampir oleh semua orang.

Mi instan merupakan makanan yang banyak mengandung pengawet karena sifatnya sebagai makanan jangka panjang.

Karena tuntutan untuk tetap tahan lama ini, proses pengolahan mi instan menjadi panjang.

Sedangkan dalam dunia pengolahan makanan, semakin panjang produk makanan diolah, semakin berbahaya juga makanan tersebut dikonsumsi.

Hal ini dikarenakan proses pengolahan makanan yang panjang sebenarnya dapat menambah tingkat keawetan suatu makanan, tapi sayangnya juga mengurangi nutrisi yang dikandung oleh makanan tersebut.

BACA JUGA: Enggak Nyangka! Cantik-Cantik, Cathy Sharon Alami Tumit Pecah-Pecah, Sampai Racik Ramuan Sendiri

Tidak hanya itu, dilansir dari NDTV, mi instan juga sebenarnya tidak terlalu aman untuk dikonsumsi karena kandungan sodiumnya yang sangat tinggi.

Kalori yang ada di dalam mi instan juga tidak didampingi oleh nilai gizi karena sudah hilang pada proses pengolahan, sehingga disebut sebagai kalori kosong yang mengandung banyak risiko.

Namun, Dr. Sunil Sharma, kepala UGD Rumah Sakit Madan Mohan Malviya di Delhi, India mengatakan bahwa mi instan cup ternyata lebih berbahaya dari mi instan bungkus plastik.

Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan untuk wadah pembungkusnya.

Mi bungkus plastik cenderung lebih aman untuk dikonsumsi karena sangat sedikit orang yang menggunakan bungkus mi sebagai wadah makan, melainkan pasti menggunakan piring atau mangkok untuk memakannya.

BACA JUGA: [Video] Serasa di Palembang, Lezatnya Pempek Adaan Ikan Gabus Ini Wajib Dicoba!

Mie Instan Cup Bahaya Karena Wadahnya

Sementara itu, mi instan cup yang sudah disediakan wadahnya, menyebabkan konsumsi mi pasti langsung dilakukan di wadah yang kebanyakan terbuat dari bahan styrofoam.

Styrofoam terbuat dari unsur kopolimer styrene yang dapat menyebabkan penyakit Endocrine Distruption.

Penyakit ini bisa menjadi awal bibit-bibit kanker dan tumor tumbuh dalam tubuh manusia.

Tidak hanya itu, styrofoam juga mengandung benzema, yaitu unsur yang dapat mengaktifkan sel kanker.

Mengonsumsi mi instan sebenarnya tidak langsung menimbulkan penyakit, karena makanan ini masih tergolong sebagai bahan pangan yang boleh dikonsumsi.

Namun, jika dikonsumsi secara belebihan, tentu kerugian-kerugian yang disebabkan oleh bahan-bahan pembuatnya akan menumpuk dan berubah menjadi penyakit.

Jadi, mulai sekarang harus diatur benar kapan boleh mengonsumsi mi instan, dan kapan konsumsi ini harus dibatasi.

BACA JUGA: Nagita Slavina Makan Sekeluarga, Warganet Soroti Hal Ganjil Ini, Ada yang Sadar Juga?

BACA JUGA: Padahal Punya Restoran, Ashanty Lebih Pilih Traktir Puluhan Karyawannya dengan Makanan Mewah Ini