Krisis Air Melanda Kota-Kota Lain
Selain krisis listrik, beberapa kota di Venezuela juga mengalami krisis air.
Seperti di San Cristobal, ibu kota Negara Bagian Tachira.
Dilansir laman Reuters, Ligthia Marrero bercerita bahwa kekurangan level air membuat generator listrik tenaga air tak bisa berjlan.
Sudah 14 hari Marrero menjalani hari tanpa listrik.
Sebelumnya, warga di San Cristobal sudah terbiasa dengan listrik yang padam selama berjam-jam.
Namun, kali ini listrik tak kunjung kembali hingga terhitung selama 14 hari.
Atas krisis ekonomi ini, Presiden Maduro menyebutkan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya mengakibatkan warganya harus mengonsumsi daging busuk.
Inflasi yang dialami Negara ini bahkan hampir menyentuh satu juta persen di 2018.
Bahkan, warga-warganya rela digaji dengan telur ayam saking tak ada jalan lain.
Tak sedikit wanita di Venezuela beralih profesi menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) hanya untuk menghidangkan makanan untuk keluarga mereka.
Harga-harga melambung tinggi hingga satu ekor ayam utuh dihargai hampir 14,6 miliar boliviar dengan tomat yang mencapai 5,2 juta boliviar per kilogramnya.
Krisis Pangan yang Tak Berujung
Sebelum krisis air dan listrik, ternyata Venezuela sudah mengalami krisis pangan berkepanjangan.
Tepatnya tahun 2016, pemerintah tidak memiliki cukup uang untuk memasok bahan pangan.
Menurut analisis Panjivo, biro analisis perdagangan global yang mengolah data dari Perserikatan Bahan-Bahan (PBB), warga Venezuela tak bsia membeli roti dan daging lagi.
Mereka hanya bisa membeli sereal dan bahan-bahan pokok dasar lainnya.
Dilansir laman CNN Money, ekonomi Venezuela telah terjun bebas ke dalam resesi parah dan Negara itu cepat kehilangan uang miliknya.
Ditambah dengan masalah nilai mata uang bolivar yang menurun drastis dalam beberapa tahun belakangan ini membuat bahan pangan menjadi sangat mahal. (AH)