Istri Ma langsung menunggah foto bangkai tikus ke media sosial dan dengan cepat menyebar.
"Saya merasa mual. Saya tidak akan mencari makan di luar lagi," ujar seorang warganet.
"Xiabu Xiabu adalah salah satu restoran favorit saya dan selalu mengira mereka juga amat bersih...saya tak memercayai ini," ujar warganet lainnya.
Baca Juga : Dari Belanda Sampai Jepang, Deretan Negara Ini Pernah Klaim Makanan Indonesia
"Jika sesuatu terjadi terhadap bayi itu bagaimana restoran akan memberi kompensasi? Apakah nyawa seorang manusia setara dengan 20.000 yuan?" warganet lainnya.
Bukan pertama kali
Biro Pengawas Makanan Distrik Kuiwen menyatakan telah menerima keluhan resmi soal adanya tikus di sup.
Pemeriksaan dilakukan dan hasilnya, tim pengawas tidak menemukan adanya tikus seperti yang dikeluhkan keluarga Ma.
Namun, mereka menemukan sayuran yang dipasok tidak memenuhi standar kelayakan, maupun air bekas di bagian pengolahan makanan.
Biro mengumumkan restoran itu bakal ditutup sementara hingga mereka meningkatkan prosedur pengolahan makanannya.
Dalam rilis yang dikeluarkan Sabtu (8/9/2018), Xiabu Xiabu menyatakan bakal membuat evaluasi yang diperlukan.
Dilaporkan SCMP, insiden bukanlah hal pertama terkait skandal keselamatan makanan di Negeri "Panda".
Selasa (4/9/2018), seorang perempuan di Nantong menduga dia menemukan belatung dalam hotpot di restoran yang tak disebutkan namanya.
Si perempuan berkata dia sedang setengah makan ketika menemukan sebentuk cacing berwarna putih di dalam sup.
Semoga kejadian ini tidak terjadi lagi hingga pihak konsumen merasa aman.