Sajiansedap.id - Negara-negara di kawasan Asia Tenggara masih tergolong memiliki status gizi yang rendah.
Salah satunya adalah karena kasus malnutrisi yang masih tinggi, tidak terkecuali Indonesia.
Bahkan, Indonesia menghadapi beban ganda dalam menghadapi status gizi, yaitu tingkat malnutrisi dan obesitas yang masih tinggi.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, tercatat bahwa prevalensi kurus pada anak usia 5-12 tahun sebesar 11,2 persen.
Prevalensi ini terdiri dari 4 persen sangat kurus dan 7,2 persen kurus.
Sementara itu, permasalahan kegemukan pada anak di rentang usia yang sama mencapai 18,8 persen.
Yaitu, 10,8 persen gemuk dan 8,0 persen obesitas.
Didasari oleh keprihatinan akan kondisi ini, Mondelez Internasional berkomitmen untuk memberdayakan anak sekolah untuk mengambil langkah-langkah positif dalam menjaga kesejahteraan mereka.
"Permasalahan gizi anak sekolah di Indonesia masih memerlukan perhatian dari berbagai pihak," jelas Khrisma Fitriasari, Head of Corporate and Government Affairs Mondelez Indonesia.
Menurutnya, anak sekolah membutuhkan energi yang besar untuk masa pertumbuhan dan aktivitas sehari-hari.
Dengan gizi yang baik, anak sekolah juga akan lebih maksimal dalam proses pembelajaran.