SajianSedap.id - Perkenalkan, namanya Kristina Karyagina.
Usianya sudah 26 tahun, namun tahukah Anda berapa berat badan Karyagina?
Tujuh belas kilogram.
Ya, 17 kg.
Baca Juga : Lebih Dahsyat dari Sayuran dan Buah, Menatap Payudara Justru Membuat Umur Jadi Lebih Panjang, Ini Faktanya
Dilansir dari dailymail.co.uk, wanita asal Rusia ini menderita anoreksia karena dia selalu menolak makan.
Padahal, jika ia meneruskan apa yang ia lakukan ini, dia bisa meninggal. Begitu menurut dokter.
Bahkan dokter sendiri ‘ngeri’ melihat tubuh kurus Karyagina.
Tulangnya sangat terlihat dan dia seperti ‘mayat hidup’.
Sejak itulah badannya sangat kurus.
Bahkan kini berat badannya sama dengan rata-rata anak berusia empat tahun.
Untungnya, seorang mantan penderita anoreksia, Maria Kokhno, mau membantu Karyagina.
Dia juga memulai kampanye untuk mendapatkan uang perawatan bagi Karyagina sebelum terlambat.
Kokhno juga meminta mantan spesialis gizi, Dr Yan Goland untuk membantu Karyagina dan dia setuju untuk merawat Karyagina secara gratis.
Tidak hanya itu, kampanye Kokhno juga berjalan baik.
Saat ini, dia sudah menerima bantuan uang sekitar 1.220 Pound (Rp23,8 juta) untuk perawatan Karyagina di Nizhny Novgorod, Rusia barat.
Menurut Dr Goland, pertama-tama ia akan mengubah pola pikiran Karyagina yang selalu menolak makan.
Sedikit berhasil. Sebab, pada hari kedua perawatannya, Karyagina mau makan sepotong apel dan pisang kecil untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.
Namun itu saja belum cukup.
Dr Goland ingin Karyagina berani percaya pada dirinya untuk pemulihan lebih baik.
Sementara Marina, ibu Karyagina, mengaku bahagia melihat putrinya mau makan.
“Beberapa hari yang lalu saya melihat putri saya makan dan saya tidak dapat mempercayai mata saya sendiri,” ucap Marina.
“Sebelum hari itu, dia hanya mau makan sepotong apel kecil, air, dan jus. Atau bubur yang terbuat dari biji-bijian.”
Jika tidak diobati, pasien akan kehilangan otot dan kekuatan tulang, depresi, libido rendah, dan menstruasi berhenti pada wanita.
Dalam kasus yang parah, itu dapat mengakibatkan kematian.
Oleh karena itu, perawatan berfokus pada terapi untuk mendorong mekanisme makan yang sehat. (Mentari Desiani Pramudita)
Baca Juga : Bikin Hari Ini Jadi Lebih Segar Dengan Menyeruput Segelas Punch Jambu Nanas