Bukan dengan Udang atau Ikan, Perempuan Ini Malah Terserang Alergi Sperma, Dokter: 'Bisa Usik Rumah Tangga'

By Miyanti, Senin, 1 Oktober 2018 | 20:10 WIB
Ilustrasi wanita (Warta Kota) ()

Sajiansedap.id – Kasus alergi makanan merupakan hal yang biasa terjadi.

Banyak orang di sekitar kita atau mungkin Anda sendiri pernah mengalami alergi terhadap makanan.

Berdasarkan data kesehatan, jumlah orang yang menderita alergi makanan terus meningkat setiap tahunnya.

Namun, belum jelas benar apa yang menyebabkannya.

Alergi makanan terus meningkat sampai 50 persen antara tahun 1997 dan 2011 di Amerika Serikat.

Makanan yang paling banyak menyebabkan alergi antara lain kacang, kacang pohon, tepung, kedelai, susu, ikan, dan juga makanan laut.

Alergi makanan memang sudah tidak aneh lagi, tapi pernahkah Anda mendengar kasus perempuan yang punya alergi sperma?

Baca Juga : Tak Konsumsi Gula dan Tepung Selama Seminggu, Wanita Ini Rasakan Sensasi Misterius Pada Tubuhnya

Perempuan yang Alergi Sperma Sangat Jarang

Tahukah Anda, pada tahun 2013 silam mencuat kabar tentang seorang perempuan asal California yang alergi terhadap sperma.

Perempuan itu kita sebut saja Clara.

Clara mengalami bercak merah, bengkak, dengan rasa terbakar yang tidak biasa setelah berhubungan seks dengan suaminya.

Pada awalnya Ia mengira bahwa dirinya sudah tertular penyakit menular seksual.

Setelah ditelusuri oleh dokter, ternyata perempuan asal California ini hanya mengalami hipersensitivitas terhadap reaksi protein yang ada di dalam sperma suaminya.

Menurut Direktur Ryan Family Planning Clinic di Oregon Health and Science University Portland, Paula Bednarek, alergi sperma memang tidak umum.

Pasalnya, hanya satu di antara 40.000 perempuan yang mengalaminya.

Baca Juga : Tanpa Lina, Begini Cerianya Momen Makan Bersama Sule dan Anak-Anak Setelah Resmi Menduda

"Sperma mengubah keseimbangan pH dalam vagina untuk beberapa wanita, sehingga menimbulkan iritasi, pembengkakan, bahkan gatal-gatal," tutur Bednarek.

Hal yang senada juga diungkapkan Linda Ford, pakar alergi di Nebraska Medical Center di Omaha yang juga mantan presiden American Lung Association.

Ford mengatakan, "Mungkin selama 30 tahun, hanya ditemukan sekali.”.

Mengatasi Alergi Sperma

Alergi makanan bisa diatasi dengan mudah dengan menghindari makanan-makanan yang termasuk alergen.

Namun, bagaimana jika yang dialami adalah alergi sperma?

Bagi pasangan suami istri menghindari alergen (sperma) tentunya agak sulit.

Alergi sperma secara langsung ataupun tidak memang dapat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga.

Bagaimana tidak, perempuan yang alergi sperma tentu akan menghindari hubungan intim dengan pasangan.

Baca Juga : Tak Sampai Setengah Jam, Tumis Bayam Jepang Siap Melengkapi Makan Malam

Padahal, hubungan intim yang sehat dan teratur merupakan faktor penting dalam keutuhan pernikahan.

Suami Clara mengungkapkan pengalamannya karena ‘puasa’ bercinta, Ia mengatakan "Itu sangat buruk, kami tidak bercinta selama 10 bulan terakhir.”

Selama ‘puasa’ bercinta Ia dan istri merasa sangat jauh dan tidak intim.

Dengan istrinya, Ia merasa seperti ‘hanya teman sekamar’ daripada seperti pasangan suami istri.

Menurut situs Columbia University, pengobatan terbaik untuk kondisi ini adalah dengan mengenakan kondom.

Namun ternyata, Clara tetap mengalami gejala alergi dengan cara tersebut.

Kondom

Cara lainnya adalah dengan mengisolasi protein tertentu dalam cairan semen suami, lalu melakukan tes kulit untuk menentukan zat apa yang memicu alergi.

Cara ini akan mengurangi sensitivitas perempuan terhadap protein sperma

Baca Juga : Ulang Tahun Hari Ini, Iriana Jokowi Jadikan Makanan

Clara dan suaminya menjalani metode desensitisasi yang disebut dengan intravaginal graded challenge untuk mengatasi problematika ini.

Metode ini mengencerkan sperma sehingga suami hanya akan menginjeksikan sperma dengan konsentrasi yang sangat rendah lalu disuntikkan ke vagina istri.

Setelah menjalani metode desensitisasi, Clara dan suaminya diminta melakukan hubungan seks dalam waktu 12 jam setelahnya.

Metode ini cukup berhasil, karena setelah berhubungan, reaksi alergi Clara berkurang.

Berdasarkan informasi dari situs Columbia University, setelah istri berkurang sensitivitasnya, maka mereka harus terus melakukan hubungan seksual setiap dua hingga tiga hari sekali untuk menjaga keadaan yang serupa.

Baca Juga : Begini Cara Ashanty Tanggapi Pelanggan Judes di Restorannya, Kata-Katanya Menohok Banget!