Warga Kelaparan Hingga Berebut Makanan, Bupati Donggala Menangis, Pemerintah Pusat Lebih Prioritaskan Palu

By Raka, Selasa, 2 Oktober 2018 | 20:10 WIB
Kerusakan akibat gempa bumi yang melanda, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa berm (Kompas.com)

SajianSedap.id –  Kabar soal banyaknya bantuan yang datang untuk korban gempa di Palu nyatanya belum dirasakan oleh warga di Kabupaten Donggala.

Bahkan warga di kabupaten Donggala kabarnya sampai harus rebutan bahan pangan demi menyambung kehidupan.

Dilansir dari sebuah tayang stasiun televisi, terlihat seorang pewarta sedang melaporkan langsung bagaimana kondisi warga yang terkena dampak dari gempa beberapa waktu lalu.

Baca Juga : Bangun Kerajaan Bisnis, Titi Kamal dan Christian Sugiono Punya Villa Mewah di Bali, Isi Dapurnya Bikin Melongo!

Dalam tayangan terlihat banyak warga sedang mengerumuni sebuah toko.

Beberapa warga pun terdengar berteriak dengan keras.

Sementara warga lainnya tampak menepi dan menunggu toko tersebut buka.

Salah seorang warga Donggala pun mengungkap kepada pewarta bahwa ia telah menunggu bantuan sejak pagi.

Warga yang berasal dari Tanjung Batu dan Bani Oge, Kabupaten Donggala itu mengaku ia dan yang lainnya itu hanya butuh makanan dan minuman.

"Kami butuh makanan, dari pagi kami di sini dari jam 5. Sampai sekarang belum dapat makanan," ujar seorang warga berbaju warna merah.

Selain itu, warga yang lainnya pun mengaku bahwa kabupaten Donggala belum menerima bantuan dari manapun.

Karenanya, mereka mengaku sudah tak bisa lagi menahan lapar serta haus.

Baca Juga : Segarnya Segelas Jus Mentimun Ini Bikin Keluarga Jadi 'Melek' Makan Malam

"Nggak pernah masuk bantuan, bantuan di transfer ke kota semua," ucap warga lain.

Tak hanya itu, salah seorang warga bahkan berteriak meminta bantuan kepada pemerintah melalui tayangan tersebut.

Warga Donggala berebut makanan

Warga yang mengenakan pakaian berwarna putih itu pun meminta kepada Presiden Jokowi untuk memberikan bantuan ke Kabupaten Donggala.

Karena diakuinya, sampai saat ini, kabupaten Donggala belum juga dapat bantuan.

"Pak Jokowi, Donggala diperhatikan, jangan (cuma) Palu). Tolong Pak Jokowi, (warga butuh) minum makan saja," imbuh pria tersebut.

Baca Juga : Berhenti Mengonsumsi Junk Food Ternyata Tak Sama dengan Berhenti Merokok, Efeknya Bahkan Lebih Berbahaya, Ini Faktanya

Usai berteriak di depan toko, beberapa menit kemudian, warga di kabupaten Donggala itu pun akhirnya masuk ke dalam toko.

Dalam video yang diunggah Selasa (2/10/2018) terlihat beberapa warga berebut masuk dan mengambil makanan yang ada di dalam.

Entah sebelumnya sudah mendapatkan ijin atau belum dari pemilik toko tersebut, beberapa warga tampak memaksa masuk.

Sementara beberapa orang lainnya memilih untuk menunggu di depan toko tersebut untuk mengumpulkan hasil rekannya yang berada di dalam.

Baca Juga : 10 Tahun Menjanda Hingga Dinikahi Pengusaha Kapal Laut, Aline Adita Bagikan Resep Agar Suami Betah Di Rumah  

Usai mengeluarkan bahan makanan dari dalam toko, beberapa warga pun membawanya dan membagikan kepada warga lainnya.

Melihat warganya saling berebut masuk ke dalam sebuah toko, Bupati Donggala, Kasman Lassa pun sedih.

Bupti Donggala menangis

Bahkan, air matanya sempat terjatuh tatkala mendengar salah seorang warganya meminta makanan kepadanya.

Kasman Lassa pun tampak beberapa kali mengusap air matanya saat menceritakan kondisi warga Kabupaten Donggala yang kelaparan.

Diakui Kasman Lassa, ulah warganya yang memaksa masuk ke dalam sebuah toko itu tindakan wajar.

Baca Juga : Butuh Menu Pelengkap Lezat? Intip Saja Resep Tempe Goreng Renyah Aroma Kencur Ini

Sebab pasca gempa berkekuatan 7,4 SR tempo hari, warganya belum juga mendapatkan bantuan.

Meski begitu, pemerintah kabupaten Donggala tetap berusaha secara maksimal untuk menyediakan sandang pangan untuk warganya.

Namun karena ketersediaan stok yang semakin menipis serta jumlah warga yang banyak, Bupati Donggala itu pun tak bisa berbuat banyak.

"Ini persoalan perut. Tidak bisa ditahan. Masalahnya orang mau makan, lapar dia sudah berapa hari ini. Kami sudah antisipasi beras, tapi kan tidak cukup, karena kan tidak sedikit orangnya," imbuhnya.

Baca Juga : Jangan Dibuang! Teh yang Sudah Basi Ternyata Bisa Hitamkan Rambut Sampai Basmi Ketombe, Ini Caranya

Meski begitu, Kasman Lassa mengecam tindakan warganya yang bertindak secara brutal ketika masuk ke dalam toko.

Menurutnya, warga Kabupaten Donggala tidak boleh mengambil barang milik orang lain selain makanan dan minuman.

Warga menjarah barang di Grand Palu Mall usai gempa bumi di Pura, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu

Karenanya, Bupati Donggala meminta dengan sangat kepada warganya agar tidak mengambil sembarangan barang milik orang lain.

"Jadi persoalan perut ini tidak bisa kita tekan. Hanya saja mereka masuk ke tokonya orang cukup kue roti beras saja yang diambil, jangan kursi diambil, televisi diambil. Kalau beras, roti, kue itu bolehlah diambil. Yang punya toko juga kasih," ungkapnya.

Lebih lanjut lagi, Bupati Donggala akan mengupayakan agar warganya bisa segera mendapat bantuan meski dari pihaknya sendiri.

Baca Juga : Turunkan 20 Kg Dalam Dua Bulan dan Tetap Makan Nasi, Lihat Perubahan Menakjubkan Tike Priatna Kini

Kasman Lassa mengaku beberapa pemilik toko milik warga telah bersedia untuk membantu saudara satu kabupatennya yakni berupa bahan makanan.

Namun diakui Kasman Lassa, bantuan dari warganya itu akan diberikan dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian.

Karenanya, Kasman Lassa meminta warganya untuk mengantre dengan tertib dan sabar.

"Ada yang punya toko juga dia ikhlas. Dia hanya butuh pengawalan dari kepolisian. Jadi nanti (warga) antre saja di dalam, biar diatur. Nanti aparat yang antar," pungkasnya kepada warga yang mengerumuninya.

Semoga bantuan untuk warga Donggala bisa segera dapat diperoleh.