SajianSedap.id - Mata hitam, rahang yang memar, dan wajah yang rusak oleh pembengkakan.
Foto-foto yang sangat mengerikan ini menceritakan kisah kehidupan Leiliana Wright yang amat menderita di usia mudanya.
Dia meninggal pada tahun 2016 setelah diduga digantung dengan ikat pinggang di lemari dan dipukul dengan bambu.
Dia berumur empat tahun saat itu dan harus menerima penyiksaan yang luar biasa mengerikan.
Minggu ini kekasih ibunya, Charles Wayne Phifer, 36, diadili atas tuduhan pembunuhannya.
Ibunya adalah pecandu heroin, Jeri Quezada, telah mengakui perannya dalam kematian anaknya.
Pengadilan Texas mendengar rincian tentang kehidupan Leiliana dan bagaimana ia menderita sebelum kematiannya.
Para juri menangis ketika mereka melihat foto-foto jasadnya.
Baca Juga : Dicoba 6 Orang Bule, Rasa Red Velvet Cake Jualan Pevita Pearce Dikritik Mirip Kardus, Kenapa?
Leiliana digambarkan memiliki kulit menghitam dan membiru dengan setidaknya 30 memar di punggungnya, menurut Dallas News.
Dia terbunuh karena luka di kepala dan perutnya.
Marc Krouse, wakil kepala pemeriksa medis untuk Tarrant County, mengatakan, "Ini adalah kematian dengan seribu luka."
Polisi Grand Prairie Sersan Brad Makovy mengatakan kepada pengadilan bahwa luka-lukanya adalah "hal terburuk yang pernah dilihatnya pada seorang anak".
Dia menggambarkan bagaimana staf medis dan rekan-rekannya terkejut di rumah sakit setelah tahu "anak itu dipukuli habis-habisan".
Leiliana meninggal setelah diserang di rumahnya di Grand Prairie, Texas, pada Maret 2016.
Jeri Quezada, Ibunya (33) telah mengaku bersalah karena gagal melindungi putrinya dan kemungkinan akan dipenjara selama 50 tahun.
Sang Ibu juga mengatakan kalau mantan pacarnya, Phifer, memukul dan menganiaya Leiliana karena dia menolak untuk mengonsumsi makan malamnya.
Dia dituduh mengangkat Leliana di tenggorokan dan melemparnya dengan kuat ke dalam lemari hingga tubuhnya meninggalkan lekukan.
Ibu gadis itu mengklaim bahwa tangan Leiliana terikat di belakang punggung dengan kawat listrik dan ada sesuatu yang diikat di pinggangnya ketika dia digantung di lemari gelap tempat dia kemudian meninggal.
Kasus ini juga telah menimbulkan pertanyaan serius tentang layanan perlindungan anak negara, setelah nenek Leiliana yang telah menghubungi pihak berwenang atas kasus mengerikan itu.
Petugas kesejahteraan anak mengunjungi rumah gadis itu pada bulan Februari 2016 tetapi gagal menyelesaikan pemeriksaan latar belakang Jeri Quezada, yang berarti Leiliana dan adik laki-lakinya diizinkan untuk tetap berada di rumah itu.
Sang Ibu adalah seorang mantan narapidana karena sejarah pelecehan anak sehingga dia kehilangan hak asuh atas ketiga anaknya yang tertua.
Polisi mengatakan ibu anak itu mengaku menendang dan menampar anak-anaknya untuk mendisiplinkan mereka.
Diduga ibu dan pacar tengah menggunakan heroin pada saat pelanggaran dan pada awalnya mengklaim bahwa Lilly (panggilan anaknya) jatuh di kamar mandi.
Jeri Quezada kemudian mengaku ke polisi, mengatakan Phifer berada di kamar mandi dengan gadis itu sesaat sebelum dia jatuh.
Petugas pelayanan Keluarga Departemen Keamanan dan Perlindungan Texas yang gagal memeriksa latar belakang Jeri Quezada akhirnya dipecat sebagai akibat dari kematian Leiliana. (Adrie P. Saputra)
Baca Juga : Tampil ‘Pede’ dengan Unggah Potongan Rambut Baru, Kahiyang Ayu: ‘Biar Gak Dibilang Lagi Mirip Donat’