SajianSedap.id - Selalu kerokan tiap kali masuk angin? Hentikan mulai sekarang.
Soalnya, sudah ada ramuan herbal 'Jakeku' yang ampuh usir masuk angin secara alami.
Kerokan merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan masyarakat kita untuk mengobati beberapa penyakit ringan macam masuk angin atau pegel linu.
Akan tetapi sedikit orang yang mengetahui bagaimana kerokan dapat menyembuhkan masuk angin atau pegel linu tadi.
Apalagi efek sampingannya.
Baca Juga : Berhasil Awet Muda Cuma dengan 4 Bahan Alami Ini, Impian Setiap Perempuan Di Dunia Pasti Bisa Terwujud!
Efek Samping Kerokan
Dengan kerokan pori-pori kulit akan terbuka sehingga panas di dalam tubuh mudah dibuang.
Selain itu pembuluh darah di bawahnya mengalami vasodilatasi (pelebaran) yang mengakibatkah sirkulasi darah lancar.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Ini akan memperlancar pembuangah zat-zat sampah yang menyebabkan badan terasa pegel linu.
Dua peristiwa inilah yang membuat sehabis kerokan badan terasa segar kembali.
Lalu apa efek sampingannya?
Pertama, uang logam yang dipakai belum tentu steril.
Kedua, apabila sering melakukan kerokan, kulit ari akan mengalami penipisan sehingga akan mudah kedinginan.
Bukankah kulit merupakan organ pelindung?
Baca Juga : Maia Estianty Rawat Wajah Supaya Bebas Kerutan, Ini 2 Bahan Alami yang Bisa Digunakan Untuk Masker Antikerut
Buat Saja Ramuan Jakeku
Nah, jika tidak ingin kepikiran soal efek sampingan tadi, ramuan "jakeku" (jahe, kencur, kunyit) berikut bisa dicoba.
Pertama ambil jahe seruas ibu jari, kencur, dan kunyit masing-masing seruas jari manis. Bahan-bahan itu ditumbuk halus lalu dioleskan pada punggung.
Ramuan tersebut akan memberikan rasa hangat yang relatif lama sehingga pori-pori kulit terbuka dan pembuluh darah di bawahnya mengalami vasodilatasi.
Efek hangat timbul dari jahe dan kencur, sementara kunyit merupakan antiseptik.
Ramuan di atas ternyata juga bisa digunakan untuk mengobati sakit pinggang dan melemaskan sendi-sendi kaku akibat rematik.
Caranya, dengan mengoleskan pada daerah yang sakit. (Ma’mun – Intisari April 2001)