SajianSedap.com - Nasib nahas menimpa bocah kecil ini.
Ia ditemukan kabur dari rumah dengan baju berlumuran darah setelah dipukuli orang tuanya.
Rumah harusnya jadi tempat paling aman untuk anak-anak.
Namun nampaknya hal ini tidak berlaku untuk seorang bocah kecil dari Johor Baru, Malaysia.
Baca Juga : Miris, Sambil Makan Kelengkeng, Dua Bocah SD Ini Curhat Disuruh Orang Tua Ngemis Hingga Larut Malam
Bocah malang ini ditemukan oleh tetangganya dalam keadaan mengiris hati.
Ia nampak mengenakan kemeja putih yang berlumuran darah segar.
Ketika ditanya oleh tetangganya, Ia mengaku dipukuli oleh orang tuanya sendiri.
Bocah yang tidak diketahui namanya ini juga menjelaskan kalau ibu dan ayah tirinya memukulnya berkali-kali degan kabel rice cooker hingga punggunya berdarah.
Bahkan, menurut China Press, pada punggung bocah itu juga ditemukan kombinasi luka baru serta bekas luka lama.
Baca Juga : Miris, ART Cuma Duduk Di Luar, Sementara Majikan Asyik Makan Enak Dalam Restoran
Hal ini menunjukkan bahwa pemukulan ini mungkin telah berlangsung lama.
Setelah mengetahui insiden mengerikan itu, tetangga bocah itu segera membuat laporan ke polisi.
Tak lama setelah itu, polisi menahan ayah tiri dan ibu korban.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Baca Juga : Miris Banget! Karena Kelaparan, Ibu Ini Tega Menjual Anaknya yang Baru Berusia 6 Tahun
Masih dari sumber yang sama diketahui kalau keluarga bocah ini adalah penghuni sebuah flat di Kampung Batu Bakar, sebuah desa yang terletak di Johor.
Sayang, tidak dijelaskan lebih lanjut apa yang menjadi pemicu terjadinya peristiwa ini.
Juga tidak dijelaskan bagaimana nasib bcoah itu ini.
Namun yang pasti, semoga kejadian ini tidak terulang lagi, terutama jika pelakunya adalah orang tua yang seharusnya memberikan rasa aman pada buah hati.
Baca Juga : Miris, Paus Sperma yang Mati di Wakatobi Telan 5,9 Kg Sampah, dari Bungkus Mi Instan Hingga Botol Parfum
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | worldofbuzz |
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR