SajianSedap.com - Leukimia merupakan salah satu jenis kanker darah yang amat mematikan.
Sejumlah selebritis harus merasakan kesedihan dari penyakit ini.
Sebut saja Denada hingga Ririn Ekawati.
Shakira, putri Denada saat ini harus menjalani terapi untuk sembuh dari leukimia.
Sementara Ririn Ekawati harus merelakan sang suami meninggal akibat penyakit yang menyerang sumsum tulang belakang ini.
Baca Juga : Jadi Makanan Favorit Ani Yudhoyono, Benarkah Camilan Sejuta Umat Ini Jadi Makanan Penyebab Leukimia?
Belajar dari kasus tersebut, Anda harus selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.
Salah satunya adalah daging olahan.
Alangkah lebih baiknya Anda sendiri yang mengolah daging untuk dikonsumsi bersama keluarga.
Mengolah daging yang tepat
Meski begitu, ada hal yang patut diperhatikan dalam mengolah daging, khususnya daging merah.
Daging merah mengandung banyak vitamin dan mineral yang penting untuk pola makan sehat.
Namun, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa asupan daging merah dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit kronis lainnya.
Para peneliti masih terus menyelidiki bagaimana daging merah dapat menyebabkan kanker.
Salah satu penjelasan yang mungkin yaitu karena adanya senyawa yang disebut haem, yakni senyawa yang mengandung zat besi dan memberikan warna merah pada daging.
Senyawa ini telah terbukti dapat merusak lapisan dinding usus manusia.
Baca Juga : Enggak Disangka Ternyata Daging Olahan Bisa Jadi Makanan Penyebab Leukimia Pada Anak! Ini Alasannya
Peneliti juga telah mengetahui bahwa ketika kita mengonsumsi daging merah, senyawa kimia yang disebut nitrosamin terbentuk, dimana senyawa tersebut dapat merusak DNA sel kita dan dapat menyebabkan kanker.
Meskipun ada banyak bukti tentang risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan dari asupan daging merah, penting untuk diketahui bahwa daging merah juga mengandung nutrisi yang tinggi.
Sebagai contoh, 100 gram daging sapi mengandung sekitar 25 persen vitamin B3 dan 32 persen zink dari jumlah total yang dibutuhkan tubuh setiap harinya.
Daging merah juga tinggi akan zat besi, vitamin B6, selenium, serta vitamin dan mineral lainnya.
Namun, berdasarkan bukti sampai saat ini, pedoman kesehatan tetap merekomendasikan untuk membatasi asupan daging merah.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini
Institusi penelitian kanker Amerika, merekomendasikan konsumsi daging merah tidak lebih dari 1,8 kilogram setiap minggunya untuk mengurangi risiko kanker, sementara daging olahan harus dihindari sama sekali.
Menurut sebuah laporan tahun 2015 yang menghubungkan asupan daging merah dengan peningkatan risiko kanker juga merekomendasikan pembatasan daging merah.
Namun, laporan tersebut juga mencatat bahwa daging merah memiliki nilai gizi dan harus tetap dipertimbangkan untuk menyeimbangkan risiko dan manfaat dari konsumsi daging merah tersebut.
Makan dalam porsi kecil
Mengonsumsi dalam porsi yang lebih kecil berarti kita dapat mengonsumsi daging merah lebih sering dan tidak melewati batas rekomendasi dalam seminggu.
Masaklah daging merah dengan menambahkan kacang, buncis, jamur atau bahan lainnya.
Hal ini juga dapat mengurangi jumlah kalori dalam makanan.
Tukar dengan yang lain
Tukarlah daging sapi dengan ayam ataupun ikan.
Bahkan jika hanya menukarkan setengah porsi, kita tetap dapat mengurangi jumlah kalori juga.
Tingkatkan rasa masakan dengan menggunakan bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah.
Baca Juga : Rentan Menyerang Anak, Ibu Hamil Wajib Hindari Makanan Penyebab Leukimia yang Satu Ini!
Hari tanpa daging Jadikanlah beberapa hari dalam seminggu dimana kita tidak mengonsumsi daging sama sekali.
Kita dapat menggantinya dengan konsumsi sayuran, tahu, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
Cara mengolah daging merah yang baik untuk kesehatan
Terdapat beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi paparan atau mencegah senyawa yang dapat menyebabkan kanker terbentuk.
1. Pilihlah potongan daging merah tanpa lemak saat memasak untuk mengurangi kemungkinan terjadinya asap yang dapat meninggalkan senyawa karsinogenik (dapat menimbulkan kanker) pada daging.
2. Masak dengan api sedang untuk menghindari daging terlalu matang yang bisa membentuk bagian hangus pada daging.
Batasi menggoreng dan memanggang yang juga menggunakan suhu tinggi.
3. Jangan memasak daging terlalu matang.
Baca Juga : Yuk Kenali Makanan Penyebab Leukimia, Hati-hati dengan Makanan Favorit Anda Ini
Daging yang terlalu matang mengandung lebih banyak senyawa penyebab kanker.
Tapi perlu dipastikan daging dimasak pada tingkat kematangan yang aman untuk dikonsumsi
4. Penggunaan bumbu dapat mengurangi pembentukan senyawa penyebab kanker.
Hindari penggunaan gula karena dapat membentuk bagian hangus pada daging.
5. Buang lemak dari potongan daging sebelum dimasak dan buang potongan hangus sebelum dimakan.
Nah, Sase lovers bisa langsung mencoba tips tersebut agar bisa tetap makan daging namun tetap terhindar dari bahaya leukimia.
KOMENTAR