9. Puasa intermiten
Menurut Patrick, puasa intermiten adalah cara yang bagus aar sistem pencernaan mampu membakar kalori lebih banyak.
Ia percaya puasa intermiten dapat membantu tubuh menggunakan lemak yang tersimpan untuk energi.
“Saya sendiri mempraktekkan puasa intermiten dengan menyelesaikan makan terakhir saya hari ini selambat-lambatnya jam delapan malam."
Baca Juga: #SahabatBuah Suka Makan Pepaya? Coba Intip Diet Pepaya yang Bisa Turunkan Berat Badan dalam 5 Hari!
"Lalu, kemudian puasa sampai siang hari berikutnya," ucap Patrick.
Menurut dia, teknik ini memberi tubuhnya waktu 16 jam penuh untuk benar-benar memproses semua yang ada di saluran pencernaan, dan mengandalkan lemak yang disimpan untuk energi.
Namun, tubuh setiap orang berbeda. Jadi, kita harus menilai respons tubuh sendiri terkait dengan tingkat energi.
"Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba segala jenis puasa," sarannya.
Baca Juga: Review Hotel Luminor Pecenongan: Cobain Menu Lunch Hotel Luminor Pecenongan yang Recommended Banget!
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR