SajianSedap.com - Persis seperti Ani Yudhoyono, putra Farhan juga meninggal karena leukimia.
Makanan enak ini jadi sebabnya.
Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019) lalu karena kanker darah atau leukimia.
Baca Juga: Wow, Makan Oatmeal Saat Sahur Bisa Kenyang Lebih Lama!
Ani diketahui sudah 4 bulan belakangan dirawati di National University Singapura dan menjalani serangkaian pengobatan.
Namun, mantan Ibu Negara RI ini harus mengaku kalah pada kerasnya hantaman sel-sel kanker dalam tubuhnya.
Nasib yang sama juga harus dialami oleh putra presenter kondang Tanah Air, Muhammad Farhan.
Muhammad Ridzky Khalid divonis dokter menderita leukimia stadium 4 hingga akhirnya mengembuskan nafas terakhir pada tahun 2015 lalu.
Bahkan sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Ridzky sempat mengalami koma.
Sempat Minta Pulang
Menurut Farhan, ada beberapa riwayat penyakit yang selama ini diderita oleh putranya tersebut.
Sebelum leukimia yang baru didiagnosa sekitar 3 minggu lalu, ternyata Ridzky menderita kanker kelenjar getah bening.
Baca Juga: Kenang Momen Buka Puasa Tahun lalu, Adik Ani Yudhoyono Unggah Ungkapan Pilu! Warganet Ikut Menangis
"Jadi pada dasarnya Ridzky didiagnosa mengalami kanker kelenjar getah bening yang sudah menyebar salah satunya ke sumsum tulang belakang," kata Farhan.
Selanjutnya, penyebaran penyakit tersebut menimbulkan penyakit yang lain yaitu kanker darah alias leukimia.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
"Penyebaran ini menimbulkan kanker kedua, leukimia yang terus menyebar ke pembuluh darah," lanjut presenter kondang itu.
Tak berhenti di situ, penyakit yang membuat Kiki koma selama 8 hari itu juga menyerang beberapa organ vitalnya.
Seperti paru-paru, ginjal, dan susunan syaraf pusat di otak hingga batang otaknya didiagnosa mati oleh dokter.
Jenazah mendiang anak yang dikenal periang itu akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada 2015 silam.
Sebelum meninggal, ada hal yang cukup membuat Farhan merasa sedih.
Hal ini karena sang anak berpesan ingin pulang ke rumah.
Ucapan tersebut sudah memberikan tanda bahwa sang anak akan menemui Sang Pencipta.
"Sebelum dibawa ke RSCM, Ridzky bilang mau pulang, mau pulang, mau pulang ke rumah," ucap Erwin Parengkuan, sahabat dari Farhan yang juga ada saat malam Ridzy di rawat.
Farhan sendiri mengaku sudah diberitahu dokter jika kesempatan Ridzky untuk bertahan hidup semakin kecil.
Bersama istri, ia harus sabar menghadapi diagnosa dokter, yang diungkapkan dua hari sebelum akhirnya Ridzky meninggalkan mereka untuk selamanya.
Karena tak kunjung membaik, beberapa alat penunjang hidup pun dicabut.
"Kemudian tahap demi tahap dilakukan pencabutan seluruh life support. Dan tepat 48 jam kemudian, hanya dengan menggunakan alat bantu napas dan infus cairan tubuh, maka satu demi satu fungsi organ vitalnya menurun," ujar Farhan.
Bahaya makan enak
Kepergian Ridzky membuat Farhan menjadi menyesal sekaligus waspada dan memberikan peringatan bagi orang tua.
Salah satunya adalah agar anak tidak terkena leukimia, harus segera menjahui makanan ini.
Leukemia adalah kanker sel darah yang memburuk.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, kasus leukemia di Indonesia meliputi ¾ dari seluruh kasus kanker pada anak.
Pada penderita leukemia, sumsum tulang akan memproduksi sel-sel darah putih secara abnormal.
Penyebab dari kondisi ini belum dapat diketahui secara pasti. Namun, beberapa hal dipercaya sebagai faktor yang berpengaruh dalam terjadinya leukemia,
Faktor tersebut diantaranya faktor genetik dan faktor lingkungan.
Kelainan genetik diturunkan oleh orang tua atau karena adanya riwayat kanker pada keluarga.
Kemudian, faktor lingkungan seperti paparan polusi udara, radiasi, hingga zat kimia juga dipercaya memengaruhi terjadinya leukemia pada anak.
Menurut Dokter Spesialis Anak RS Awal Bros Pekanbaru, dr.Yustinah Atmadja,M.Sc,SpA menjelaskan pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari makanan ini.
Makanan tersebut adalah makanan yang mengandung bahan pengawet atau mengandung bahan kimia.
Sebaiknya hindari mengonsumsi makanan tersebut agar anak tidak mudah terserang kanker darah yang mematikan.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR